Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mendadak Senator Prancis Tiba di Taiwan, Bakal Urus Masalah Pelik dengan China

Mendadak Senator Prancis Tiba di Taiwan, Bakal Urus Masalah Pelik dengan China Kredit Foto: Reuters/Benoit Tessier
Warta Ekonomi, Taipei -

Sekelompok senator Prancis tiba di Taiwan pada Rabu (6/10/2021) untuk kunjungan kerja lima hari. Hal ini menyusul unjuk kekuatan besar-besaran China dengan jet tempur dan meningkatnya tekanan diplomatik terhadap pulau itu.

Kelompok itu, yang dipimpin oleh senator Alain Richard, akan bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen, pejabat ekonomi dan kesehatan Taiwan, dan Dewan Urusan Daratan. Richard, mantan menteri pertahanan Prancis, sebelumnya mengunjungi Taiwan pada 2015 dan 2018, menurut kantor berita Taiwan Central News Agency, dan mengepalai kelompok Persahabatan Taiwan di senat Prancis.

Baca Juga: Manuver China ke Taiwan Gak Bisa Diumpetin, Lihat Jika Ramalan-ramalan Ini Terjadi, Bahaya!

Associated Press melaporkan, Duta Besar China untuk Prancis Lu Shaye mengirim surat peringatan pada bulan Februari yang meminta Richard untuk membatalkan kunjungan ke Taiwan, menurut laporan media lokal.

Kunjungan itu kemungkinan akan memicu teguran dari China, yang mengklaim Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sebagai wilayahnya sendiri dan oleh karena itu menentang setiap keterlibatan internasional dengan pulau itu seperti kunjungan pejabat pemerintah asing. Ia juga secara agresif memburu sekutu diplomatik Taiwan yang tersisa.

Dalam tampilan terbaru pelecehan militer berkelanjutan, China menerbangkan jet tempur 149 kali ke Taiwan selama empat hari dari Jumat (1/10/2021) hingga Senin (4/10/2021). Gedung Putih menyebut penerbangan itu berisiko dan tidak stabil, sementara China menanggapi bahwa AS yang menjual senjata ke Taiwan dan kapal-kapalnya yang menavigasi Selat Taiwan adalah tindakan provokatif.

China dan Taiwan berpisah di tengah perang saudara pada tahun 1949. Saat ini mereka memiliki hubungan perdagangan dan investasi yang luas tetapi tidak memiliki hubungan resmi, dan China semakin memobilisasi tekanan militer, diplomatik, dan ekonomi untuk melemahkan pemerintahan yang condong ke kemerdekaan Tsai.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: