Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lebih Mengenal Soal Manfaat dan Jenis Antidepresan

Lebih Mengenal Soal Manfaat dan Jenis Antidepresan Kredit Foto: Unsplash/Nik Shuliahin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Antidepresan adalah obat yang populer untuk membantu mengatasi gejala depresi.

Perlu dipahami, ini bukan obat untuk menyembuhkan depresi, tapi hanya mengurangi gejalanya saja. 

Baca Juga: Bukan Hanya Sekadar Pengaruhi Kesehatan Mental, Beberapa Hal tentang Stres Ini Perlu Diketahui

Antidepresan pertama kali dikembangkan pada 1950-an. Penggunaannya menjadi semakin umum dalam 20 tahun terakhir.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), persentase orang berusia 12 tahun ke atas yang menggunakan antidepresan di Amerika Serikat naik dari 7,7 persen pada 1999-2002 menjadi 12,7 persen pada 2011-2014. Adapun wanita menggunakan antidepresan dua kali lebih banyak dibandingkan pria.

Penelitian menunjukkan bahwa antidepresan dapat membantu orang dengan depresi sedang atau berat.

Sementara, untuk depresi ringan, antidepresam biasanya tidak direkomendasikan kecuali perawatan lain seperti terapi tidak membantu.

Baca Juga: Harap Diperhatikan, Mengonsumsi Banyak Telur Dapat Memicu Risiko Diabetes

Penderita depresi ringan biasanya lebih disarankan untuk menerapkan gaya hidup sehat, seperti olahraga

Tidak diketahui secara pasti bagaimana antidepresan bekerja. Melansir nhs.uk, antidepresan bekerja dengan meningkatkan kadar bahan kimia di otak yang disebut neurotransmitter.

Sebagaimana diketahui, neurotransmitter sangat penting, karena itu adalah penghubung komunikasi antara sel-sel saraf di otak. Neurotransmitter berada di dalam vesikel yang ditemukan di sel saraf, yang dilepaskan oleh satu saraf dan diambil oleh saraf lain.

Neurotransmitter yang tidak diambil oleh saraf lain diambil oleh saraf yang sama yang melepaskannya.

Baca Juga: Varian Delta Menyebabkan Infeksi Parah Bagi Ibu Hamil Khususnya yang Tidak Melakukan Vaksinasi

Proses ini disebut "pengambilan kembali". Adapun neurotransmiter seperti serotonin, dopamin, bertanggung jawab atas perubahan suasana hati dan perilaku.

Berikut beberapa jenis obat antidepresan yang tersedia untuk mengobati depresi.

Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI)

SSRI adalah jenis antidepresan yang paling banyak diresepkan lantaran memiliki efek samping yang lebih ringan. Overdosis juga cenderung tidak serius.

Efek samping SSRI yang umum termasuk mual, sulit tidur, gugup, gemetar, dan masalah seksual. SSRI termasuk fluoxetine (Prozac), paroxetine (Paxil, Pexeva), sertraline (Zoloft), citalopram (Celexa) dan escitalopram (Lexapro).

Serotonin-noradrenalin reuptake inhibitor (SNRI)

SNRI dirancang untuk menjadi antidepresan yang lebih efektif daripada SSRI, namun belum ada bukti untuk klaim ini.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Ternyata Suara Air Hujan Bisa Mengatasi Stres

Data hanya menunjukkan bahwa beberapa orang merespon SSRI dengan lebih baik, sementara yang lain lebih cocok dengan SNRI. Efek samping SNRI yang umum termasuk mual, kantuk, kelelahan, sembelit, dan mulut kering.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: