Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penuhi Kebutuhan Perawatan Kesehatan, Mandaya Royal Hospital Kolaborasi dengan RS Asal AS dan UK

Penuhi Kebutuhan Perawatan Kesehatan, Mandaya Royal Hospital Kolaborasi dengan RS Asal AS dan UK Kredit Foto: Mandaya Royal Hospital Puri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Belakangan ini Menko Investasi dan juga Meneg BUMN menenggarai bahwa tidak sedikit devisa negara yang terbang ke luar negeri hanya untuk keperluan berobat masyarakat. Persoalan bertambah rumit dalam situasi pandemi ini, dimana mereka terkendala oleh pembatasan perjalanan antar negara.

Mandaya Hospital Group telah memikirkan persoalan pelayanan kesehatan yang berkualitas jauh sebelum pandemi. Dan saat ini Rumah Sakit yang didesain khusus untuk bisa bersaing dengan Rumah Sakit mancanegara telah hadir di kawasan barat Jakarta dengan nama Mandaya Royal Hospital Puri (MRHP).

Dari pengamatan, memang Rumah Sakit ini tidak main-main dalam merekrut tenaga medis. Saat ini telah bergabung 169 tenaga dokter spesialis dan sub-spesialis, di mana sekitar 60 dokter merupakan lulusan atau telah memperoleh training di Luar Negeri. Rumah Sakit ini juga berkolaborasi dengan The Clinic - Cleveland Clinic — Rumah Sakit ranking kedua terbaik di AS versi US News & World Report dan kedua di dunia dalam peringkat Rumah Sakit Terbaik Dunia Newsweek, 2021 — dan dengan Royal Brompton & Harefield Hospital, Rumah Sakit terbaik di bidang Jantung di Inggris versi Newsweek. Dengan demikian secara medis, MRHP layak dipersandingkan dengan Rumah Sakit di Luar Negeri.

Frank McGillin, CEO dari The Clinic - Cleveland Clinic, dalam sambutan pembukaan MRHP mengatakan senang dapat bermitra dengan MRHP, berkolaborasi untuk membuat tinjauan medis secara virtual untuk dapat mendukung kebutuhan klinis pasien Indonesia yang mencari tambahan kejelasan seputar kondisi medisnya yang kompleks.

Hal senada diungkapkan David Shrimpton, Direktur Pelaksana Perawatan Spesialis Royal Brompton & Harefield Hospital (RB&HH) yang mengharapkan dapat bekerja sama dengan rekan-rekan di Mandaya Hospital Group untuk membangun layanan jantung khusus. David memperkirakan ini akan menjadi kemitraan yang sukses antara kedua institusi.

MRHP yang dibangun dengan disain arsitektur dan interior modern namun tetap mengadopsi kearifan lokal, ingin memberikan pengalaman yang berbeda kepada pasien dan keluarganya. “Kami telah melakukan re-thinking dan re-designatas konsep apa itu Rumah Sakit” ungkap DR. Edhijanto W. Taufik, Pendiri Mandaya Hospital Group.

Baca Juga: RS Singapura Angkat Bendera Merah, Pakar Ramalkan Butuh Waktu Berbulan-bulan Buat...

Menurut Edhijanto, Rumah Sakit yang ada saat ini sering menciptakan kesan  horror dan "sakit”.  “Kami merombak semua itu dengan mengawinkan model Rumah Sakit dengan Model Mall, Hotel, dan Residence, sehingga tercipta kesan yang lebih ramah, nyaman, relax, dan homey. Dan jangan lupa bahwa ketika ke Rumah Sakit, pasti pasien didamping oleh keluarganya, nah kenyamanan keluarganya ini sering tidak diperhitungkan dalam mendisain  Rumah Sakit," tutur Edhi. 

Bagi kalangan yang memilih berobat ke Luar Negeri, tentu ada alasan tertentu untuk melakukan itu. “Kepercayaan danpelayanan,” tutur Dr. Ben Widaja, MBChB, President Director Mandaya Hospital Group, saat menjelaskan alasan pasien memilih berobat ke mancanegara. “Kami melakukan investasi yang sangat besar dalam peralatan dan teknologi medis canggih, termasuk sistem informasi dan digitalisasi untuk bisa sejajar, bahkan melebihi  RS di Luar Negeri. Tanpa peralatan yang canggih mustahil kita bisa bersaing dengan mereka. Kami membangun SMART HOSPITAL.”

Sering dikatakan kalau orang bisa membeli peralatan canggih selama ada uang, lalu bagiamana dengan “the man behind the gun”-nya? Dr. Ben menuturkan bahwa dengan keseriusan dalam merancang Rumah Sakit yang memfokuskan pada pengalaman pasien dan keluarganya, lalu didukung oleh peralatan yang lengkap dan canggih, ternyata menarik minat para dokter senior untuk ikut membangun MRHP melawan hegemoni negeri jiran dalam pelayanan Kesehatan. “Mereka, para senior, sepaham dan punya semangat membara bersama kami untuk bisa mengalahkan RS Luar Negeri dalam hal pelayanan kesehatan yang berkualitas,” ungkap Dr. Ben sambil mengepalkan tangan.

Dr. Anastina Tahjoo, MARS , CEO Mandaya Hospital Group mengatakan bahwa MRHP benar-benar secara tegas konsep Patient-Centered Care, perawatan yang berpusat pada pasien, bukan berpusat pada penyakit. Pasien diperhatikan secara utuh sebagai manusia, baik penyakit yang dialaminya, pengaruh penyakitnya kepada organ-organ yang lain,  kondisi kesehatan mentalnya, kondisi keuangannya, sehingga team medis dan keluarga pasien bisa membuat rencana pengobatan secara bersama-sama.

Baca Juga: Mulai Besok, Emiten Rumah Sakit Ini Mau Habiskan Puluhan Miliar Rupiah Buat Borong Saham Publik

Pada kesempatan yang sama, Dr. Essy Osman, MM , CEO MRHP, menekankan pentingnya menjaga agar  pasien dan keluarganya memperoleh pengalaman yang berbeda dan luar biasa sejak menginjakkan kaki di Rumah Sakit sampai kembali ke rumah lagi. “Kami menyiapkan team yang kami beri nama Patient Experience Officer, di mana tugas mereka mendampingi pasien dan keluarganya selama berada di MRHP dan memastikan mereka memperoleh pengalaman hebat,” pungkas Dr. Essy.

Mengenai makanan di Rumah Sakit, titik yang sering menimbulkan keluhan ketidakpuasan, Adrian Widaya MSc, Direktur Mandaya Hospital Group, mengatakan bahwa dari awal masuk pasien diperlakukan sebagai orang sehat dengan makanan normal, kecuali dokter menghendaki lain. “Dengan cara pandang berbeda ini, pada akhirnya membuat pasien happy, dan memang mereka perlu asupan energi yang memadai untuk bisa cepat sembuh, untuk itu kami menempatkan Chef hotel bintang 5 untuk memastikan makanan pasien dan keluarganya enak,” Adrian menjelaskan.

Banyak masyarakat yang kemudian memberikan MRHP julukan sebagai Rumah Sakit Sultan karena kemewahannya, namun apakah benar Rumah Sakit ini bertarif mahal? Edhijanto mengatakan bahwa MRHP tidak akan membebani pasien dengan tindakan-tindakan yang tidak perlu. Bahkan setiap tindakan akan didiskusikan terlebih dahulu manfaat dan akibat-akibatnya dengan keluarga pasien. “Dari segi pentarifan, kami bukan yang paling mahal, bahkan tarif kami lebih miring dibandingkan Rumah Sakit lain yang setara. Ini sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang kami anut,” Edhijanto memastikan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: