Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harap Tetap Pakai Masker karena Jaga Jarak 2 Meter...

Harap Tetap Pakai Masker karena Jaga Jarak 2 Meter... Kredit Foto: Freepik.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jaga jarak fisik sejauh dua meter merupakan salah satu upaya pencegahan Covid-19 yang kerap dianjurkan. Akan tetapi, rentang jarak ini ternyata tidak cukup efektif dalam mencegah Covid-19 bila tak disertai dengan penggunaan masker.

Hal ini diungkapkan dalam sebuah studi terbaru yang dimuat pada jurnal Building and Environment. Dalam studi ini, peneliti menemukan bahwa lebih dari 70 persen partikel airborne bisa melalui jarak dua meter dalam waktu 30 detik bila orang-orang tidak menggunakan masker.

Baca Juga: Mengonsumsi Kedelai Memicu Risiko Kanker Payudara? Ternyata Oh Ternyata...

Kondisi yang jauh berbeda terjadi bila orang-orang menggunakan masker. Di tengah orang-orang yang menggunakan masker, hanya ada kurang dari satu persen partikel airborne yang dapat menyebar hingga jarak dua meter.

Temuan ini menunjukkan bahwa upaya jaga jarak fisik saja tidak cukup untuk mencegah terjadinya penularan. Pencegahan Covid-19 juga perlu diiringi dengan penggunaan masker serta ventilasi udara yang baik bila berada di dalam ruangan.

Untuk mengetahui hal ini, peneliti membangun model untuk mempelajari aliran cairan dan gas. Model ini dibangun dengan memanfaatkan program komputer agar dapat menciptakan simulasi dinamika batuk di dalam ruangan secara akurat.

Baca Juga: Sangat Umum Terjadi pada Penderita Diabetes, Apa Itu Charcot Foot?

Beberapa faktor yang tampak memengaruhi penyebaran virus secara signifikan adalah ventilasi udara, postur tubuh, dan penggunaan masker. Sedangkan faktor yang tampak tidak begitu memengaruhi penyebaran adalah usia dan jenis kelamin.

Menurut tim peneliti dari McGill University, Universite de Sherbrooke, Texas A&M University, dan Northern Illinois University ini, batuk merupakan sumber penyebaran utama virus airborne dari individu yang bergejala. Peneliti mengungkapkan bahwa studi terbaru ini semakin menambah pemahaman mengenai bagaimana partikel menular bisa menyebar dari satu sumber ke sekitarnya. Dengan pemahaman ini, pemerintah dan pembuat kebijakan dapat membuat panduan yang lebih baik lagi.

Baca Juga: Apakah Penderita Diabetes Harus Melakukan Amputasi?

"(Temuan ini) dapat membantu pembuat kebijakan dan pemerintah membuat keputusan berdasarkan fakta mengenai panduan penggunaan masker dan jaga jarak di situasi dalam ruangan," ujar mantan mahasiswa doktoral di bawah pengawasan Profesor Agus Sasmito di McGill university, Saad Akhtar, seperti dikutip dari Times Now News, Selasa (12/10)

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: