Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Orang Terkaya: Giorgio Armani, Miliarder Fashion Design dengan Otak Bisnis nan Cemerlang

Kisah Orang Terkaya: Giorgio Armani, Miliarder Fashion Design dengan Otak Bisnis nan Cemerlang Giorgio Armani, miliarder fashion design. | Kredit Foto: REUTERS/Benoit Tessier
Warta Ekonomi, Jakarta -

Fashion designer asal Italia, Giorgio Armani adalah salah satu orang terkaya di dunia. Armani pertama kali mendapatkan ketenarannya saat ia bekerja untuk Cerruti dan kemudian untuk banyak orang lain, termasuk Allegri, Bagutta dan Hilton.

Pada tahun 1975, akhirnya Armani membentuk perusahaannya sendiri yang hari ini telah berkembang menjadi musik, olahraga, dan hotel mewah. Pada tahun 2001 Armani diakui sebagai perancang paling sukses asal Italia, dan dikreditkan dengan perintis mode karpet merah.

Pada 2010, ia bahkan bisa membuka Armani Hotel di Burj Khalifa, gedung tertinggi di dunia. Di dunia fashion, ia berpengaruh terhadap merek ternama. Karena itu, menurut Forbes, Armani diperkirakan memiliki kekayaan bersih sebesar USD7 miliar (Rp99,5 triliun) pada 2021.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Victoria Mars, Pewaris Raksasa Permen, Pengusaha Wanita Paling Kuat di AS

Giorgio Armani lahir pada 11 Juli 1934 di Piacenza, Italia. Armani lahir dari keluarga yang penuh kesulitan. Ayahnya merupakan seorang manajer pengiriman, dan Armani dibesarkan di sebuah kota kecil di luar Milan. Saat itu adalah waktu yang sulit dalam sejarah Italia.

Armani dan dua saudara kandungnya, kakak laki-laki Sergio dan adik perempuan Rosanna, mengalami kesulitan Perang Dunia II secara langsung. Beberapa temannya tewas dalam pengeboman Sekutu.

"Kami miskin dan hidup itu sulit," jelasnya kepada Harper's Bazaar. "Bioskop di Milan adalah tempat perlindungan — istana impian — dan bintang filmnya tampak begitu glamor. Saya jatuh cinta pada kecantikan ideal bintang Hollywood."

Setelah menyelesaikan dinas militernya, Armani keluar dari universitas dan bekerja di La Rinascente, sebuah department store Milan yang terkenal. Ia kemudian bergabung dengan staf Nino Cerruti sebagai desainer. Dengan dorongan dari temannya Sergio Galeotti, Armani mulai melakukan pekerjaan desain lepas untuk perusahaan lain juga.

Armani dan Galeotti kemudian menjadi mitra bisnis dan mendirikan Giorgio Armani S.p.A. pada Juli 1975. Koleksi pertama perusahaan yang merupakan lini pakaian pria menjadi awal debutnya pada tahun itu. Armani meluncurkan koleksi wanita pada tahun berikutnya, yang mendapat sambutan hangat.

Pakaiannya yang revolusioner pada saat itu memperkenalkan kecocokan yang lebih alami dan menggunakan palet warna yang halus.

"Visi saya jelas: saya percaya untuk menyingkirkan kecerdasan pakaian. Saya percaya pada warna-warna netral," katanya kepada WWD.

Sementara desainnya populer di Eropa, Armani tidak membuat percikan besar di Amerika sampai tahun 1980. Pakaiannya akhirnya dikenakan oleh aktor Richard Gere dalam film American Gigolo (1980) yang membantu membangkitkan banyak minat pada Armani.

Tak hanya itu, Armani juga menyediakan banyak pakaian untuk serial televisi hit Miami Vice (1984-89), yang dibintangi oleh Don Johnson. Segera setelah itu, banyak bintang top Hollywood mulai mengenakan Armani di karpet merah, termasuk Michelle Pfeiffer, Jodie Foster dan John Travolta.

Selama tahun 1980-an, mengenakan Armani menjadi simbol kesuksesan bagi banyak profesional bisnis. Mereka secara khusus mencari "power suit" merek. Dengan permintaan yang tinggi, Armani dan Galeotti mampu mengembangkan bisnis, membuka toko Armani di Milan.

Pada tahun 1985, Armani menderita kerugian pribadi dan profesional yang besar, serta kehilangan teman saat Galeotti meninggal karena AIDS. Sementara itu, beberapa orang berpikir bahwa bisnis mungkin akan menderita setelah kematian Galeotti, Armani pun menunjukkan kepada dunia bahwa dia sama berbakatnya sebagai seorang eksekutif seperti halnya dia sebagai seorang desainer.

Pada tahun 1989, Armani memperluas operasinya dengan membuka restoran pertamanya. Dia juga membeli produsen pakaian Simint S.p.A. dan saham di bisnis lain. Bahkan masalah hukum pun tidak bisa memperlambat momentum Armani. Dia hanya menerima hukuman percobaan pada tahun 1996 setelah mengaku bersalah menyuap pejabat pajak Italia pada tahun 1989 dan 1990.

Pada akhir 1990-an, Armani memiliki lebih dari 200 toko di seluruh dunia dan penjualan tahunan sekitar USD2 miliar. Perusahaannya terus menambah penawaran produknya, berekspansi ke pasar barang-barang rumah tangga dan penerbitan buku.

Pada tahun 2005 Armani memulai debutnya lini haute couture pertamanya. Dia meluncurkan usaha kelas atas ini karena dia menyukai tantangan.

"Pikirkan betapa membebaskannya bagi seorang desainer untuk membuat satu gaun, dengan sempurna, untuk memuaskan hanya satu pelanggan," katanya kepada majalah In Style.

Saat ini, merek Armani dapat ditemukan di department store besar di seluruh dunia bersama dengan 500 toko ritel eksklusif. Kini, bisnis hotel pun ia jajaki, tampaknya Armani hampir memanfaatkan setiap peluang desain yang tersedia dalam karirnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: