Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

5 Kota Teraman di Dunia Usai Pandemi Covid-19, Apa Alasannya?

5 Kota Teraman di Dunia Usai Pandemi Covid-19, Apa Alasannya? Kredit Foto: Unsplash/Nick Karvounis

Spirit komunitas, yang terangkum dengan baik oleh kata dalam bahasa Denmark samfundssind, juga memungkinkan warga negara itu untuk bekerja sama dan mempercayai satu sama lain - termasuk pejabat pemerintah - untuk menciptakan lingkungan hidup yang lebih aman. Indeks Keamanan Kota menemukan korelasi tinggi antara pengendalian korupsi dan keamanan kota, jadi tidak mengherankan bahwa reputasi Denmark sebagai salah satu negara dengan tingkat korupsi terendah membuat warganya mempercayai institusi pemerintah dan satu sama lain selama pandemi.

Kopenhagen juga melakukan tes Covid secara masif, yang gratis bagi semua orang, termasuk turis. Data yang dikumpulkan memungkinkan pemantauan wabah secara detail; selain itu, pemerintah kota akan mengecek air limbah secara berkala untuk mendeteksi wabah lebih awal.

Toronto

Kota terbesar Kanada itu berada di peringkat kedua dalam indeks, dengan skor tinggi dalam infrastruktur dan keamanan lingkungan. Warga memuji kultur yang inklusif dan menghargai strategi komunikasi yang menyasar seluruh komunitas, terutama ketika menyangkut vaksinasi.

Warga Toronto Farida Talaat menceritakan bagaimana pemerintah kota menggelar sejumlah program vaksinasi khusus bagi kelompok masyarakat tertentu untuk membuat kota menjadi lebih aman.

Misalnya, Homebound Sprint Vaccination Plan untuk memberikan vaksin dosis pertama bagi para warga yang tidak dapat meninggalkan rumah mereka; dan Black Scientists' Task Force on Vaccine Equity yang dibentuk sejak awal program vaksinasi untuk memastikan kesetaraan bagi komunitas warga kulit hitam dan etnis minoritas lainnya.

Penduduk setempat juga merasa aman karena Toronto adalah kota yang multikultural. "Di Toronto, adalah normal jika Anda berasal dari luar Kanada. Saya mendapati bahwa kelompok etnis dan budaya yang berbeda-beda berinteraksi satu sama lain dan tidak hidup secara terpisah-pisah," kata Filipe Vernaza yang telah tinggal di Toronto sejak 1998.

"Sekelompok orang yang Anda temui di jalan kemungkinan besar terdiri dari orang-orang dengan berbagai etnis, orientasi seksual, dan agama. Toronto adalah kota yang sangat berpikiran terbuka tempat Anda bisa merasa aman menjadi diri sendiri."

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: