Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Biang Kerok Harga Saham Bukalapak Rontok Berkeping-Keping, Ternyata Oh Ternyata....

Biang Kerok Harga Saham Bukalapak Rontok Berkeping-Keping, Ternyata Oh Ternyata.... Kredit Foto: Instagram/ririn.yulianto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) rontok berkeping-keping hingga berada di bawah harga penawaran perdana (IPO) yang sebesar Rp850 per saham. Melansir dari RTI, harga saham startup unicorn itu jatuh hingga ke level terendahnya di angka Rp685 per saham. 

Sampai dengan penghujung pekan ini pun, koreksi harga saham Bukalapak masih terus terjadi. Tercatat hingga pukul 14.12 WIB, harga saham Bukalapak anjlok sedalam -3,36% ke level Rp720 per saham. Selama lima hari perdagangan bursa, saham Bukalapak memerah empat hari dan hanya menghijau sekali pada Kamis, 14 Oktober 2021 dengan kenaikan 7,19% ke level Rp745 per saham. Baca Juga: Keluarga Riady Pasang Badan Bantu Matahari Bayar Utang ke BNI dan CIMB Lewat Jalur Rights Issue

Jika dikalkulasikan, koreksi harga saham Bukalapak mencapai -11,59% dalam sepekan atau setara -15,70% dalam sebulan terakhir. Merangkum perdagangan hari ini, aktivitas jual atas saham Bukalapak membukukan net sell asing senilai Rp4,33 miliar. Baca Juga: Ikut Jejak King BCA, Surya Citra Media Dapat Lampu Hijau Stock Split Saham 1:5

Lantas, apa yang terjadi sehingga harga saham Bukalapak bisa jatuh sedemikian dalam?

Corporate Secretary Bukalapak, Perdana Arning Saputro, mengungkapkan bahwa pihaknya tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat memengaruhi nilai efek perusahaan. Penurunan harga saham secara signifikan itu pun diklaim tidak berkaitan dengan kinerja Bukalapak. Perubahan portofolio investor disebut menjadi dalang koreksi harga saham Bukalapak.

"Berdasarkan diskusi kami dengan pelaku pasar modal, terjadi perubahan dalam portofolio investor mengingat lonjakan harga komoditas akhir-akhir ini, terutama di sektor energi seperti batu bara," pungkasnya pada Kamis, 14 Oktober 2021 kemarin.

Ia menambahkan, penurunan harga saham Bukalapak dalam beberapa waktu terakhir mencerminkan dampak tren global dan makro yang berada di luar kendali manajemen.

"Kondisi tersebut tidak terkait dengan kinerja Bukalapak melainkan lebih mencerminkan dampak tren global dan makro di luar kendali Bukalapak dan manajemen," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: