Ketua Umum Ibu-Ibu Menyusui Tegas: Bahaya BPA Sudah Ada di Semua Aspek Kehidupan
Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) dan Koordinator Presidium Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA) Nia Umar menyatakan penggunaan Bisphenol A (BPA) pada kemasan plastik dapat menarik hak nutrisi yang diterima oleh anak.
Tak hanya anak-anak, menurutnya bahaya BPA ini juga mengancam kepada ibu hamil dan lingkungan. Baca Juga: Ecoton Desak Produsen Ambil Tanggung Jawab atas Persoalan Sampah Plastik
“Bahaya BPA ini berdampak bagi tubuh ibu hamil dan menyusui. Bagi yang menyusui, risiko yang ditimbulkan adalah ASI yang diminum bayi akan mengandung BPA sehingga bisa jadi si bayi ini tidak mau lagi menyusui melalui payudara ibu mereka,” ucap Nia Umar, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/10/2021).
Sementara itu, risiko merupakan dampak dari penggunaan BPA dan akan lebih berbahaya pada bayi yang menyusui lewat dot botol susu. Bayi yang diberikan asupan secara artifisial ini dapat menelan BPA dosis ganda sehingga juga akan mempengaruhi tumbuh kembang mereka.
Oleh sebab itu, Nia menjelaskan bahwa BPA ini telah menjadi problematis karena telah ada di berbagai aspek kehidupan.
“Pada ibu hamil, BPA ini akan mudah masuk ke dalam rantai makanan dan dapat ditemukan dalam urin, darah, tali pusat, dan ASI. Karenanya, janin dan bayi dapat terpapar BPA bahkan pada mereka yang tidak mengonsumsi botol yang terkontaminasi sekalipun,” sambungnya.
Baca Juga: Hasil Penelitian UI: Mikroplastik Hanya Ditemukan di Galon Sekali Pakai PET
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil