Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin mengakui bahwa peluang Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar untuk maju di Pilpres 2024 memang dinilai wajar adanya.
"Saya memahami jika PKB ingin mengusung ketua umumnya, Gus Muhaimin, sebagai capres di 2024. Kenapa? Karena memang peluangnya ada. Kalau nanti setelah 2024 sulit karena sudah ada incumbent, pemenang di Pemilu 2024,” ujar Ujang.
Pemilu 2024, kata Ujang, menjadi momentum terbaik bagi PKB untuk mengusung Gus Muhaimin sebagai capres. Menurutnya, ada hal yang berbeda yang ingin ditawarkan PKB dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya.
Dulu, kata Ujang, tokoh yang di-endorse PKB untuk maju dalam Pilpres adalah para sesepuh, senior atau kiai NU. Misalnya pada Pemilu 2004, tokoh yang didukung PKB adalah KH Solahuddin Wahid (Gus Solah), adik Gus Dur, sebagai cawapres pendamping Wiranto.
Kemudian pada Pemilu 2019 lalu PKB mengusung Rais Aam PBNU saat itu, KH Ma’ruf Amin sebagai cawapres pendamping Jokowi.
"Saya melihat ada pergeseran hari ini PKB yang ingin mengusung ketua umumnya. Menurut saya itu sesuatu yang sehat, sesuatu yang baik, menawarkan figur alternatif untuk Pilpres 2024,” urainya.
Lalu, bagaimana jika Gus Muhaimin dipasangkan dengan Prabowo seperti yang sebelumnya pernah disampaikan Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB Jazilul Fawaid?
Ujang yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini mengatakan bahwa jika hitung-hitungan ektabilitas, duet tersebut ada kecocokan. Prabowo dikenal sebagai sosok nasionalis sementara Gus Muhaimin mewakili kelompok Islam yang berbasis kultural.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat