Keterlibatan pengacara top Yusril Ihza Mahendra dalam konflik Partai Demokrat dikomentari oleh pengamat politik Asrinaldi.
Sebagaimana diketahui, Yusril berperan dalam pemohonan uji materi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Demokrat.
Menurut Asrinaldi, kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) seharusnya bisa menyikapi langkah Yusril itu dengan tanpa ada rasa takut.
Baca Juga: AHY Bisa Moncer di Pilpres Asal Gaet Koalisi 3 Partai ini
"Kalau takut berarti ada sesuatu di balik AD/ART itu," ujar dia, Senin (18/10).
Dosen Universitas Andalas itu juga mengatakan bahwa apa yang kini dialami oleh Partai Demokrat harus jadi pelajaran bagi partai lain.
Sebab menurutnya, banyak partai di Indonesia dikelola dengan tidak demokratis.
Pasalnya, individu tertentu cenderang ditempatkan sebagai poros.
“Cenderung menempatkan individu tertentu sebagai pengambil kekuasaan yang dominan ya," jelas Asrinaldi.
Hal lain yang juga disorotinya adalah terkait Yusril yang masih menjabat sebagai ketua umum Partai Bulan Bintang (PBB) namun menjadi pengacara partai lain.
"Saya pikir dia tidak menyalahi secara hukum,” katanya.
Meski demikian hal tersebut juga tidak benar dari sisi etika.
menyalahi secara etika karena dia masih menjabat sebagai ketua partai," kata Asrinaldi
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti