Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Warga Bandung Bisa Naik Angkot Gratis Seminggu, Caranya...

Warga Bandung Bisa Naik Angkot Gratis Seminggu, Caranya... Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Masyarakat Kota Bandung dapat naik angkot dengan menggunakan voucher trip gratis yang dibayarkan oleh Jaramba, di 3 trayek yang dikelola Koperasi Angkutan Masyarakat (Kopamas): Sederhana-Cimindi, St.Hall-Gunung Batu, dan St.Hall-Sarijadi.

Kegiatan ini merupakan uji coba solusi yang dihadirkan Jaramba, bekerja sama dengan Kopamas Kota Bandung. Mereka menggelar sebuah movement bertajuk "Jarambah Week" yang berlangsung selama periode 1 minggu dari 17-23 Oktober 2021.

Baca Juga: Kontra Sleman, Persib Bandung Optimistis Lanjutkan Tren Positif

Jaramba memberdayakan angkot melalui kerja sama kelembagaan dengan koperasi-koperasi angkot di mana Jaramba hadir untuk memungkinkan distribusi penghasilan yang lebih adil antara supir, juragan, dan koperasi.

Selain itu, juga bekerja sama dengan lembaga terkait untuk berupaya memperbaiki kualitas angkot agar angkot dapat menunjukan taringnya bahwa angkot mampu bersaing dan mampu memenuhi kebutuhan pengguna saat ini.

Selama 1 minggu tersebut, Jaramba bersama dengan Batur Jaramba (rekan-rekan relawan) berhasil mengajak lebih dari 210 masyarakat untuk mengeklaim voucher trip gratis selama movement Jarambah Week. Dari 102 armada angkot yang berpartisipasi, sebanyak 472 voucher perjalanan berhasil diklaim pada sekitar 80 angkot.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada 136 responden, ditemukan beberapa sorotan utama, di antaranya 94% responden menyatakan akan mengajak kerabatnya ngangkot jika angkot sudah tidak akan ngetem. Sementara itu, dari sisi pengemudi, mereka menyatakan hasrat ngetem akan berkurang jika mereka mendapat informasi potensi penumpang di depan, serta jika bisa ada pemasukan yang lebih stabil.

Sorotan lainnya adalah keinginan penumpang untuk dapat membayar cashless. Hal itu disambut oleh pihak Koperasi yang merasa pembayaran cashless merupakan langkah awal menuju skema upah bulanan untuk pengemudi.

Di penghujung movement Jarambah Week, pada Sabtu 23 Oktober 2021 akhir pekan lalu, rangkaian kegiatan ditutup dengan acara Amazing Race yang berkolaborasi dengan Bandung Good Guide serta BIM (Business Initiative Movement) Indonesia.

Pada kegiatan ini, peserta acara diajak menjelajah bagian barat-laut Kota Bandung dengan naik angkot dan berjalan kaki sambil bermain games dan berbagi 120 paket bantuan yang dikumpulkan dari berbagai komunitas untuk para pengemudi angkot.

"Kami menyambut baik inisiasi yang dilakukan oleh Jaramba. Pembayaran melalui QR bukan hal yang baru, tetapi dalam hal ini, ini adalah yang pertama kali dilakukan pembayaran angkot melalui scan QR code," kata Ketua Kopamas Kota Bandung, Budi Kurnia, kepada wartawan di Bandung, Senin (25/10/2021).

Menurutnya, inovasi ini juga mungkin bisa menjawab stuck-nya angkutan umum dan mudah-mudahan bisa meningkatkan animo masyarakat dalam menggunakan angkutan umum, angkot pada khususnya. Selain itu, sebuah upaya untuk mereduksi atau memotong dan juga sekaligus menghindari penyebaran Covid-19 karena cashless dan tidak ada interaksi secara fisik dengan pengemudi.

"Kami akan melaporkan hal ini kepada instansi terkait bahwa hal ini harus terus dilakukan dan mudah-mudahan dengan adanya hal ini, perencanaan atau wacana pengemudi untuk mendapatkan gaji secara bulanan bisa terlaksana dengan baik serta lebih mudah karena salah satu perangkatnya sudah disiapkan dan para pengemudi kami sudah terbiasa dengan hal tersebut," jelas Budi.

"Dengan melihat tanggapan positif dari berbagai pihak yang terlibat, semoga Jaramba dapat terus menemani masyarakat bepergian dengan mudah dan movement Jarambah Week dapat terus berjalan untuk menggaungkan semangat naik transportasi publik, dimulai dari angkot," tambah Budi.

Dalam perjalanannya, Jaramba banyak menyampaikan proposal kolaborasi, akhirnya mendekati hari H banyak sekali institusi bersedia berkolaborasi. Termasuk pendekatan dengan Koperasi-koperasi Angkot di Bandung, juga supir Angkot.

"Di awal sempet banyak dapat senyuman ke bawah dari rekan-rekan supir angkot, 'Paling aplikasi lagi'. Namun, setelah seminggu tim Jaramba dan volunteer-volunteer muda terus berproses bersama, tiap hari supir angkot mendapatkan nasi bungkus seadanya, perlahan semakin cair," jelas Nur.

Ditutup di hari Sabtu, ada silat, seru-seruan bareng temen-temen racer Amazing Race Bandung Good Guide. Sebuah momen yang mengharukan. Belum lagi, lewat movement ini telah terkumpul dan tersalurkan 5.500 masker, 155 hand sanitizer, 516 di 8 Kota/Kab untuk supir angkot, operator angkot, panti asuhan, panti tuna netra, madrasah, sobat jalan, sobat butuh di 8 kota/kab dibantu lintas komunitas BIM (Business Initiative Movement), RK68 Unpad, Garilari ITB, IBC (Indonesian Bankers Club), The Prophetic Wisdom, dan lain-lain.

Bahkan, sempat melihat rekan-rekan volunteer membagikan nasi bungkus yang berisi nasi dan telor/lauk. Di bagian bawah keresek besar itu ada 1 bungkusan yang terbuka dan berceceran, dimasukkan kembali ke bungkusan nasinya kemudian dimakan.

Baca Juga: Soal Penghentian Sementara Kongres Luar Biasa Asprov PSSI Jabar, Ini Penjelasan Komisi Pemilihan

"Di tempat lain biasanya sih dibuang, pengalaman kami tiap bulan berbagi di berbagai kota/kabupaten. Sebuah gambaran bahwasanya di level grassroot, masyarakat Bandung masih berjuang untuk mendapatkan sesuap nasi, dalam hal ini rekan-rekan supir Angkot Respect," jelas Nur.

"Pergerakan inovatif Jaramba berpotensi untuk men-disrupt akar rumput ekonomi yang sangat jarang dilirik oleh startup unicorn. Belum ada 'Gojek'nya angkot. Bukan berarti tidak tertarik, hal ini terjadi karena isu angkot merupakan isu hyperlocal. Isu yang memerlukan empati tinggi, proses yang dalam, berkelanjutan. Hal ini tidak mungkin bisa kontinu tanpa adanya niat yang tulus dan passion," sambung Nur.

Berita baiknya adalah Jaramba sudah mendapatkan investasi pre-seed dari Singapura. Bagaimana kelanjutan Jaramba, dan kemudahan naik angkot ke depan, tentu ada di tangan kita semua. Masyarakat, ekosistem akademisi, bisnis, community, government, dan media. 

"Semoga, Bandung menjadi kelahiran satu startup yang akan mendunia di sekitaran pasar terminal dan jalan, Jaramba," tutup Nur.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: