Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nasib Perusahaan Milik Erick Thohir: Tekor Lama Belom Kelar, Bye Cuan!

Nasib Perusahaan Milik Erick Thohir: Tekor Lama Belom Kelar, Bye Cuan! Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan milik Erick Thohir, yakni PT Mahaka Radio Tbk (MARI) masih harus menanggung kerugian senilai Rp10,54 miliar pada kuartal ketiga tahun 2021. Meski begitu, kerugian Mahaka Radio itu tersebut sudah terpangkas 31,87% dari sebelumnya Rp15,47 miliar pada kuartal ketiga tahun 2020.

Merujuk ke laporan keuangan perusahaan, Mahaka Radio belum mampu membukukan pertumbuhan positif untuk pos pendapatan. Secara tahunan, pendapatan emiten milik Menteri BUMN ini terkoreksi 5,41% dari Rp51,19 miliar per September 2020 menjadi Rp48,42 miliar per September 2021. Baca Juga: The Real Sultan! Perusahaan Konglomerat Eddy Sariaatmadja Mau Caplok Rumah Sakit Lagi!

Sejumlah segmen tercatat membukukan pendapatan yang lebih besar pada tahun ini. Misalnya, pendapatan iklan program naik dari Rp44,49 miliar pada Q320 menjadi Rp52,12 miliar pada Q321. Pendapatan iklan spot juga bertumbuh dari awalnya Rp18,73 miliar menjadi Rp22,57 miliar.  Baca Juga: Cuan, Cuan, Cuan! Keuntungan Kalbe Farma Melonjak Jadi Rp2,29 Triliun pada Q3 2021

Namun, pendapatan iklan adlibs harus terpangkas dari Rp12,09 miliar pada September 2020 menjadi Rp7,29 miliar pada September 2021. Pendapatan segmen event off-air mengalami penurunan cukup dalam, yakni awalnya sebesar Rp2,98 miliar menjadi Rp1,70 miliar. Sementara itu, pendapatan lain-lain menyusut dari Rp7,73 miliar menjadi Rp6,09 miliar.

Ketika pendapatan menipis, Mahaka Radio memangkas beban umum dan administrasi dari Rp65,97 miliar pada Q320 menjadi Rp52,87 miliar pada Q321. Sayangnya, beban program dan siaran membengkak signifikan, yakni dari Rp539,04 juta menjadi Rp7,09 miliar. Hal itulah yang turut berpengaruh pada belum tercapainya laba bersih perusahaan pada periode kali ini.

Total aset Mahaka Radio per September 2021 mencapai Rp330,66 miliar, lebih tinggi dari Desember 2020 lalu yang hanya Rp317,12 miliar. Total liabilitas perusahaan mengalami kenaikan dari angka Rp120,52 miliar menjadi Rp124,53 miliar. Begitu pula dengan total ekuitas, nilainya meningkat dari Rp196,61 miliar menjadi Rp206,13 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: