Masih Ada Ancaman Long Covid-19, Penyintas Harus Pantau Kondisinya Hingga 12 Pekan
Penyintas covid bisa mengalami keluhan berkepanjangan usai terinfeksi atau disebut long covid. Spesialis Paru RSA UGM, dr Siswanto, menilai kondisi ini banyak ditemui di pasien dengan derajat keparahan sedang, berat dan kritis.
Ditemui pula di pasien dengan komorbid, meski tidak menutup kemungkinan terjadi kepada pasien dengan kategori ringan. Hal yang paling berisiko, yakni bagi penderita diabetes melitus, gagal jantung, hipertensi, penyakit metabolis dan sakit paru kronis.
Baca Juga: Waduh… Diabetes Ternyata Punya Hubungan dengan Asam Urat, Kok Bisa?
Selain itu, yang membawa resiko penyakit koinsiden seperti saat terkena covid bersamaan terkena Tuberkulosis atau komplikasi lain. Karenanya, penyintas perlu pantau gejala atau keluhan sampai 12 pekan sejak gejala pertama muncul (onset).
Siswanto menuturkan, pasien yang mendapat perawatan di rumah sakit disarankan untuk melakukan kontrol 1-2 pekan setelah ke luar dari rumah sakit. Kemudian, kontrol dilakukan kembali pada pekan keenam atau kedelapan sejak onset.
"Bagi yang ke rumah sakit biasanya kami akan menghitung saat ini berada di posisi berapa pekan setelah onset dan kapan sebaiknya datang kembali untuk kontrol," kata Siswanto, Rabu (27/10).
Baca Juga: Penting untuk Perawatan Diabetes, Sampai Kapan Penderita Diabetes Harus Suntik Insulin? Ternyata…
Ia menerangkan, setelah 12 pekan, pasien dapat dipastikan sudah sembuh secara sempurna. Atau, belum dilihat dari ada atau tidak adanya gejala atau kelainan secara radiologis maupun jika dilihat dari hasil laboratorium.
Bagi pasien yang melakukan isolasi mandiri di rumah, ia menyarankan, untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Apalagi, jika setelah empat pekan masih alami gejala, baik gejala sama yang muncul pertama kali ataupun gejala baru.
Siswanto sendiri mengaku banyak menemukan pasien yang melakukan isolasi mandiri karena keterbatasan kapasitas perawatan rumah sakit. Namun, setelah pemeriksaan diketahui mereka memiliki derajat keparahan baik yang sedang maupun berat.
Jangan segan-segan periksa jika sebelum terkena tidak ada gejala seperti ini, setelah covid mengalami gejala, apapun, sebaiknya konsultasi. Untuk pemulihan usai terinfeksi covid, konsumsi makanan tinggi protein dan rendah karbohidrat.
Baca Juga: Nggak Nyangka! Tidur Siang yang Panjang Ternyata Punya Keterkaitan dengan Risiko Diabetes Tipe 2
Lakukan intermittent fasting atau diet puasa, tidur berkualitas 6-8 jam pada malam hari dan perbanyak konsumsi vitamin C, D, B, E dan antioksidan. Selain itu, penyintas disarankan menghindari stres dan mengontrol penyakit penyerta.
"Tubuh kita memiliki mekanisme untuk repair organ yang mengalami kerusakan sel, namanya autofagi. Proses ini butuh stimulus, perlu ada pengkondisian tertentu," ujar Siswanto.
Baca Juga: Ya Ampun… Nggak Nyangka Banget, Memiliki Sedikit Teman Sama dengan Merokok 15 Batang Sehari
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto