Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ya Ampun! Penderita Diabetes Nggak Boleh Makan Ketupat, Duh… Kata Siapa? Pahami Dulu Hal Ini

Ya Ampun! Penderita Diabetes Nggak Boleh Makan Ketupat, Duh… Kata Siapa? Pahami Dulu Hal Ini Kredit Foto: Antara/Rahmad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dengan kondisi tubuh yang tidak lagi optimal, penderita diabetes wajib menjaga asupan makanan. Pilihan untuk mencoba beranekararagam makanan mulai menipis seiring manajemen gula darah yang tidak dapat lagi berjalan dengan baik.

Tentu dengan semangat menuju hidup sehat serta dukungan dari orang-orang terdekat bisa mewujudkan hal tersebut (menjaga makanan), walaupun tidak bisa menutup mata ‘godaan’ makanan-makanan memang kuat terasa menghampiri terlebih di Indonesia.

Baca Juga: Apakah Pepaya Baik untuk Penderita Diabetes? Duh, Ternyata Oh Ternyata…

Bahkan sedari kecil, konsumsi makanan yang cenderung kurang sehat seperti gorengan telah dilakukan dan berimplikasi pada kebiasaan makan makanan tersebut hingga dewasa. Belum lagi berbicara makanan besar yang terkait momen-momen tertentu seperti ketupat.

Ketupat sangat erat kaitannya dengan masyarakat Indonesia. Makanan ini ‘wajib’ ada saat momen perayaan lebaran dan disajikan bersama opor, sayur santan, dll.

Tentu godaan makan ketupat sangat kuat mengahmpiri penderita diabetes. Tetapi apakah penderita diabetes tidak dapat lagi mengonsumsi ketupat? Adakah dampak masalah kesehatan tersendiri?

Baca Juga: Dahsyat! Nggak Cuma Bikin Segar, Minuman Ini Cocok untuk Penderita Diabetes karena…

Ketupat dan Lontong vs Nasi Putih

Perbedaan mendasar dari ketupat dan lontong hanyalah pada cara bungkusnya. Ketupat umum menggunakan daun kelapa muda yang dibentuk menyerupai segi empat. Sedangkan lontong menggunakan daun pisang bahkan bisa menggunakan plastik walupun itu cenderung tidak sehat.

Bahan dasar berupa beras adalah yang digunakan menjadikan ketupat dan lontong bisa disandingkan dengan nasi tentang mana yang lebih sehat.

Mengutip laman maghrebceramique.com, untuk ketupat berukuran sedang atau setara 100 gram mengandung kalori 119 kkal, protein 1,4 gram, lemak 0,07 gram, dan karbohidrat 27 gram.

Satu porsi nasi mengandung 180 kkal kalori, 3 gram protein, 0,3 gram lemak, dan 39,8 gram karbohidrat. Sekali lagi, jumlah ini dihitung per 100 gram.

Meski terbuat dari bahan dan ukuran yang sama, terlihat bahwa lontong ataupun ketupat memiliki sedikit kalori. Ketupat dan lontong dibuat dengan lebih banyak air untuk tekstur yang padat namun lembut. Alhasil, dalam satu porsi, jumlah nasi di dalamnya lebih sedikit. Itu sebabnya kandungan kalorinya tidak sebesar nasi.

Baca Juga: Wajib Terapkan Pola Hidup Sehat! Jika Anda Terkena Diabetes, dalam Waktu 10 Tahun Anda Berisiko…

Lebih Sehat dan Aman untuk Diabetes?

Terlepas dari fakta ketupat atau lontong termasuk makanan yang menghasilkan kalori lebih sedikit dari nasi putih yang mana tentu menimbiulkan efek (lonjakkan gula darah) yang lebih minim, yang harus menjadi perhatian Anda bukanlah ketupat itu sendiri.

Sama seperti nasi, ketupat hanyalah sekedar ‘bahan’ wajib yang ada di piring orang-orang, selebihnya berupa lauk pauk dan pendamping lainnya juga perlu dipehatikan.

Mengutip laman kesehatan Klik Dokter, yang perlu Anda sadari adalah makanan-makanan yang menyertai ketupat yang mana biasanya merupakan makanan bersantan, berpotensi menimbulkan masalah pada penyakit diabetes. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan ketika sedang mengonsumsi ketupat.

Baca Juga: Apakah Diabetes Bisa Menular? Duh, Ternyata…

Beberapa hal tersebut antara lain hindari konsumi ketupat dan lauk atau pendamping ketupat berlebih, kombinasikan ketupat berbahan dasar beras merah, pengelolaan santan yang baik, serta optimalkan konsumsi air putih yang cukup.

Selalu kunjungi tenaga kesehatan untuk kontrol kondisi diabetes Anda. Hal ini agar langkah yang diambil terhitung tepat dan aman termasuk dalam rencana Anda mengonsumsi ketupat dalam diet sehat Anda.

Baca Juga: Feses (Kotoran) Sulit Turun saat Disiram? Ngeri! Bisa Jadi Pankreas Anda…

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: