Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu SQL?

Apa Itu SQL? Kredit Foto: Unsplash/Markus Spiske
Warta Ekonomi, Jakarta -

SQL atau Structured Query Language adalah alat yang penting bagi para profesional data. Tidak diragukan lagi bahwa SQL adalah bahasa yang paling penting untuk mengerjakan pekerjaan di bidang analisis data atau data science.

Jutaan titik data dihasilkan setiap menitnya, tetapi data mentah masih belum bisa untuk digunakan. Setelah semua data ini disimpan dalam database, pakar data menggunakan SQL untuk mengekstrak data ini untuk dianalisis lebih lanjut.

Baca Juga: Apa Itu Node.js?

Kali ini, kita akan membahas apa itu SQL dan bagaimana cara kerjanya. SQL cukup sederhana berkat sintaks yang mudah dari bahasa ini. Mari simak bersama.

Apa itu SQL dan Bagaimana Cara Kerjanya?

SQL adalah bahasa yang paling umum untuk mengekstrak dan mengatur data yang disimpan dalam database relasional. Database adalah tabel yang terdiri dari baris dan kolom. SQL adalah bahasa database. SQL memfasilitasi pengambilan informasi spesifik dari database yang selanjutnya digunakan untuk dianalisis. Bahkan, ketika proses analisis sedang dilakukan pada platform lain seperti Python atau R, SQL akan tetap diperlukan untuk mengekstrak data yang Anda butuhkan dari database perusahaan.

SQL mengelola sejumlah besar data, terutama jika ada banyak data yang sedang ditulis secara bersamaan dan ada terlalu banyak transaksi data.

Ada berbagai versi dan framework untuk SQL, dan yang paling umum digunakan adalah MySQL. MySQL adalah solusi open-source yang membantu memfasilitasi peran SQL dalam mengelola data back-end untuk aplikasi web. Perusahaan seperti Facebook, Instagram, WhatsApp menggunakan SQL untuk penyimpanan data back-end dan solusi pemrosesan data. Saat kueri SQL ditulis & dijalankan (atau diuraikan), kueri tersebut diproses oleh pengoptimal kueri. Kueri mencapai server SQL, di mana ia dikompilasi dalam tiga fase: Parsing, Binding, dan Optimasi.

1. Parsing–Sebuah proses untuk memeriksa sintaks.

2. Binding–Proses untuk memeriksa semantik kueri.

3. Optimization–Sebuah proses untuk menghasilkan rencana eksekusi query.

Pada langkah ketiga, semua kemungkinan permutasi dan kombinasi dihasilkan untuk menemukan rencana eksekusi kueri yang paling efektif dalam waktu yang wajar. Makin pendek kueri, makin baik.

Apa Saja Fungsi SQL?

Sekarang setelah kita memahami apa itu SQL dan bagaimana cara kerjanya, mari kita coba melihat apa yang bisa dilakukan oleh SQL. Bahasa pemrograman ini memiliki berbagai kegunaan untuk kepentingan analis data & data science. SQL dapat sangat membantu karena dapat:

  • Menjalankan kueri terhadap database;
  • Mengambil data dari database;
  • Memasukkan catatan ke dalam database;
  • Memperbarui catatan dalam database;
  • Menghapus catatan dari database;
  • Membuat database baru, atau tabel baru dalam database;
  • Membuat prosedur & display tersimpan dalam database;
  • Menetapkan izin pada tabel, prosedur, dan display.

Bayangkan betapa sulitnya hidup jika kita tidak memiliki cara untuk mengontrol database dalam format ini. Setelah memahami untuk apa SQL digunakan, mari kita coba melihat pekerjaan apa saja yang membutuhkan keterampilan SQL.

Pekerjaan yang Membutuhkan Keterampilan SQL

Sebagian besar organisasi membutuhkan seseorang dengan pengetahuan SQL. Gaji untuk posisi berbasis SQL bervariasi tergantung pada jenis pekerjaan dan pengalaman, tetapi umumnya di atas rata-rata.

Beberapa posisi yang membutuhkan keterampilan SQL antara lain:

1. Database administrator (DBA): Ini adalah profesi yang memiliki spesialisasi dalam memastikan data agar disimpan dan dikelola dengan baik dan efisien. Basis data tersebut akan sangat berharga ketika memungkinkan pengguna untuk mengambil kombinasi data yang diinginkan dengan cepat dan mudah.

2. Database migration engineer: Profesi ini memiliki spesialisasi dalam memindahkan data dari berbagai basis data ke server SQL.

3. Data scientist: Ini adalah posisi yang sangat mirip dengan analis data, tetapi ilmuwan data biasanya ditugaskan untuk menangani data dalam volume yang jauh lebih besar dan mengumpulkannya dalam kecepatan yang jauh lebih tinggi.

4. Big data architect: Seseorang dalam peran ini membangun produk untuk menangani volume data yang besar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: