Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Beberkan Bukti Penanganan Covid-19 di Indonesia Diakui Dunia

Pemerintah Beberkan Bukti Penanganan Covid-19 di Indonesia Diakui Dunia Petugas melakukan pemeriksaan suhu menggunakan thremo gun kepada pedagang ternak di Pasar Hewan Beji, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (30/7/2020). Rapid test acak dilakukan terhadap 300 orang pengunjung Pasar Hewan setempat dengan tujuan mendeteksi ada/tidaknya pedagang luar kota yang terpapar COVID-19. | Kredit Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia terus menunjukan tren perbaikan. Hal ini ditandai dengan penurunan kasus yang telah terjadi selama tiga bulan terakhir.

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, penularan kasus saat ini tergolong rendah dengan rata-rata penambahan kasus harian sekitar 700 kasus dan kasus aktif yang hanya sebesar 0,29 persen. Begitu juga dengan kesembuhan yang kini berada di angka 96,33 persen.

Penurunan kasus ini terjadi di tengah aktivitas masyarakat yang mulai kembali berjalan serta pelaksanaan kegiatan berskala nasional dan persiapan kegiatan berskala internasional.

“Hal inilah yang membuat perkembangan baik ini diakui dunia. Bahkan Centers for Disease Control saat ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan level 1 di tengah pengendalian Covid-19 yang terus membaik,” ujar Wiku saat konferensi pers, dikutip pada Rabu (3/11).

Wiku pun mengapresiasi seluruh lapisan masyarakat yang turut berkontribusi dalam pencapaian ini. Kondisi saat ini, kata dia, dicapai melalui upaya berlapis yang terus dilakukan serta kontribusi semua pihak termasuk pembatasan mobilitas, peningkatan cakupan vaksinasi, dan disiplin prokes.

Kendati demikian, dia mengingatkan terdapat tiga provinsi yang menunjukan tren peningkatan kasus Covid-19 di minggu terakhir ini. Ketiga provinsi tersebut yakni Jawa Barat, Gorontalo, dan Maluku Utara. Selain itu, pada minggu sebelumnya, Satgas mencatat terdapat enam provinsi yang juga mengalami peningkatan kasus, yakni di Bengkulu, Lampung, DIY, Banten, Sulawesi Barat, dan Papua.

“Hal ini perlu diantisipasi dan terus dievaluasi agar tidak kembali meningkat di minggu berikutnya,” kata Wiku.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: