Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KOL Stories x Alfredo Gusvirli: Cut Loss, Penting Dilakukan tapi Suka Gak Tega!

KOL Stories x Alfredo Gusvirli: Cut Loss, Penting Dilakukan tapi Suka Gak Tega! Kredit Foto: Instagram/Alfredo Gusvirli
Warta Ekonomi, Jakarta -

Investasi adalah aktivitas menyimpan atau menempatkan dana pada periode tertentu dengan harapan penyimpanan tersebut akan menimbulkan keuntungan atau peningkatan nilai investasi. Secara umum, tujuan investasi adalah untuk mengembangkan aset. Namun demikian, ibarat dua sisi mata uang, yang namanya investasi juga bisa membuat kita mengalami kerugian.

Mengalami kerugian ketika berinvestasi khususnya di instrumen saham merupakan suatu hal yang lazim terjadi. Namun, sebagai investor yang cermat, Anda harus mampu mengantisipasi kerugian tersebut supaya tidak makin besar melalui mekanisme cut loss.

Baca Juga: KOL Stories x Coffee Meets Stocks: Senjata Perangnya Para Investor dan Trader

Meskipun cut loss dianggap suatu hal yang buruk untuk dilakukan, sebagai pelaku pasar apalagi jika Anda merupakan seorang trader, cut loss menjadi suatu hal yang harus dilakukan guna meminimalisasi kerugian.

Untuk itu, Warta Ekonomi melalui program KOL Stories bersama dengan Alfredo Gusvirli yang merupakan Branch Manager Jasa Utama Capital Sekuritas Batam akan membahas mengenai cut loss. Kali ini, KOL Stories mengangkat tema Kenalan Sama Cut Loss, Penting Dilakukan Tapi Suka Gak Tega!.

Berinvestasi bukan hanya soal profit, melainkan juga loss. Nah, di pasar modal ada istilah cut loss, sebenarnya apa sih cut loss saham itu?

Cut-loss merupakan pembatasan loss yang kita dapatkan di saham. Jadi, misalnya kita beli sebuah saham di harga 1.000, kemudian turun ke 900. Ketika kita menjualnya di angka 900, itu dinamakan cut-loss. Artinya, kita memotong kerugian yang terjadi ketika membeli saham.

Apa benar ketika melakukan cut loss itu artinya kita gagal dalam berinvestasi?

Mungkin beberapa inventor merasa mereka sial karena salah membeli saham. Namun sebenarnya, itu bukan berarti kita gagal dalam berinvestasi. Kita dikatakan gagal ketika sudah stop dan tidak mau mempelajari kesalahan, kemudian menyerah. Contoh, saya beli saham lima kali, kemudian empat kali cut loss dan satu kali berhasil. Itu bukan berarti kita gagal, bukan?

Apa manfaat dari cut loss? Kenapa sebagai pelaku pasar kita harus melakukan cut loss?

Ada alasan melakukan cut loss. Di dunia saham, terdapat risk and reward, berapa potensi kerugian dan berapa keuntungan kita. Ketika potensi kerugian lebih besar dari keuntungan, itu yang dinamakan berjudi.

Oleh karena itu, manfaat dari cut loss adalah memotong risiko agar jangan sampai melebihi potensi reward. Kemudian, cut loss memungkinkan kita untuk tidak terlambat menjual saham.

Risiko yang membayangi pelaku pasar ketika tidak melakukan cut loss itu apa sih?

Selain kehilangan uang, tidak melakukan cut loss akan berpengaruh ke kondisi psikologis, apalagi jika membeli dalam jumlah yang besar dan tidak sewajarnya. Bisa saja kita tidak akan bisa tidur di malam hari, berharap harga saham tersebut akan naik di keesokan harinya.

Kemudian, seseorang juga akan terganggu mentalnya sehingga memunculkan pernyataan bahwa saham itu judi. Pernyataan ini keliru karena keluar dari mulut orang yang tidak mengerti saham. Jadi, hati-hati dalam bermain saham.

Kemudian kapan waktu yang tepat untuk melakukan cut loss?

Kapan waktunya cut loss itu tergantung dengan alasan kita masuk ke saham tersebut. Misalnya kita menggunakan analisis fundamental saat membeli saham, makan akan kita cut loss ketika prospeknya sudah tidak ada, regulasi pemerintah yang tidak mendukung, melihat laporan keuangan yang tidak on track, dan kekacauan dalam manajemen perusahaan. Oleh karena itu, kita bisa cut loss dan cari saham baru.

Namun, ketika kita masuk secara technical, kita bisa mempelajari uptrend dan downtrend untuk menyikapi cut loss.

Apakah ada cara lain yang bisa dilakukan selain cut loss?

Sebenarnya, cut loss itu sudah menjadi part your inventing life. Jadi, kehidupan investasi atau trading pasti pernah loss. Tidak ada cara lain. Untuk itu, kalian perlu membeli saham yang benar atau average down, kemudian harus disiplin dalam menjual agar menjadi trader atau investor yang baik.

Bagaimana cara untuk menghindari cut loss?

Kalau kita menghindari itu agak susah karena cut loss menjadi bagian dari investing atau trading. Bahkan, sekelas Warren Buffet saja melakukan cut loss agar dapat bertahan. Lalu bagaimana solusinya? Kita bisa membeli saham di area-area yang banyak dibeli orang.

Secara risiko akan lebih kecil, sekitar 2 hingga 3 persen. Potensi reward yang akan kita dapatkan bisa mencapai 5 hingga 7 persen, atau bahkan 1:1. Kita tidak bisa menghindari cut loss, tetapi kita bisa meminimalisasi risikonya.

Sebagai penutup, apa yang ingin Anda sampaikan?

Kita harus bisa menerima cut loss, jangan denial. Jika harus cut loss, lakukan. Jangan pernah berpikir untuk tidak cut loss karena kita sama saja tidak mau terima dengan kenyataan kalau harga saham ini akan turun.

Bagi saya pribadi, suatu saham yang harus dipotong, harus dipotong. Dalam pekerjaan juga sama, jika sudah tidak pantas bekerja di suatu tempat, keluar, cari kesempatan yang bagus untuk kalian. Jadi jangan dipaksakan karena akan merusak mental dan psikologi kalian.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: