Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Analisis Refly Harun Terkait Panglima TNI, Ada Skenario Dahsyat

Analisis Refly Harun Terkait Panglima TNI, Ada Skenario Dahsyat Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun blak-blakan melihat penunjukkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai calon tunggal panglima TNI oleh Presiden Jokowi, lebih berkesan memberikan giliran semata.

Hal tersebut diungkapkan pengamat sosial dan politik itu melalui video yang tayang di akun YouTube Refly Harun, Rabu (3/11/2021).

Pasalnya, Andika Perkasa hanya akan menjabat paling lama 13 bulan. Sang jenderal sudah memasuki masa pensiun pada 21 Desember 2022.

Baca Juga: Pengamat Bongkar Andika Perkasa, Sentil Gatot Nurmantyo

Refly Harun pun memprediksi Panglima TNI berikutnya adalah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono.

"Kalau benar skenarionya begitu, maka Yudo juga hanya akan menjabat sekitar setahun karena dia pensiun pada 26 November 2023. Jadi digilir setahun-setahun," jelas Refly Harun dikutip GenPI.co, Rabu (3/11).

Melihat hal tersebut, Refly Harun pun mengajukan pertanyaan mengenai periode jabatan panglima TNI tersebut.

"Masalahnya, masa jabatan satu tahun itu bisa apa ya? Kecuali barangkali menorehkan tinta emas pribadi menjadi panglima TNI," ungkap Refly Harun.

Menurut Refly Harun, bagaimana pun masa jabatan itu harus rasional.

"Minimal tiga tahun, lima tahun. Tetapi kalau memang untuk bagi-bagi giliran, ya it’s oke lah. Itu keputusan Presiden Jokowi," ujar Refly Harun.

Selain itu, Refly Harun mengaku tidak melihat aspek strategis pada penunjukkan Andika Perkasa sebagai panglima TNI mengggantikan Hadi Tjahjanto saat ini.

Hal yang sama juga kalau benar Yudo Margono bakal menggantikan Andika Perkasa.

"Barulah dari 2023 sampai menjelang masa akhir jabatan Presiden Jokowi menjadi titik krusial, karena akan melintasi pemilu. Panglima TNI akan mengawal pilpres dan pemilu. Itu titik krusialnya," jelas Refly Harun.

Lantas siapa yang berpeluang menjadi Panglima TNI di 2023? Sesuai aturan panglima harus pernah menjabat kepala staf angkatan.

Refly Harun pun mengatakan Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman mendapat berkah posisi KSAD atas naiknya Andika Perkasa menjadi panglima TNI.

Tetapi, dia tidak bisa menjabat panglima TNI karena juga pensiun di 2023.

Baca Juga: Refly Harun Beber Skenario JK untuk Anies Baswedan, Sangat Piawai

"Dudung akan menjabat setidaknya dua tahun. Saya bukan pengamat militer tapi dari informasinya jabatan yang ditinggalkan Dudung akan diisi Pangdam IX Udayana Maruli Simanjuntak, menantunya Luhut Binsar Pandjaitan," kata Refly Harun.

"Nanti dua tahun lagi menjadi KSAD. Waduh mulus sekali yang namanya karier-karier politik ini, terkait dengan kedekatan dengan orang-orang tertentu di dalam kekuasaan. Itu prediksi skenarionya. Tapi apakah Maruli juga akan menjadi panglima TNI?" imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: