Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKopi Kunto Adi Wibowo menyoroti sosok KSAD Jenderal Andika Perkasa jadi Panglima TNI.
“Ini bukti bahwa Pak Jokowi sangat ahli dan terampil dalam politik kompromi dan akomodasi. Dia berusaha mengakomodasi kepentingan yang ada di dekatnya,” ujar Kunto kepada GenPI.co, Sabtu (6/11).
Baca Juga: Jadi Ini Alasan Jokowi Pilih Jenderal Andika Menurut Pengamat, Ternyata...
Bukan tanpa alasan, menurutnya, Jokowi juga terampil dalam menggaet sosok yang jauh dari istana.
Hal tersebut, menurut Kunto, ditunjukkan oleh Jokowi saat mengajak PAN masuk koalisi.
“Kalau perlu orang yang jauh sekalipun akan didekatkan. Salah satu contohnya seperti PAN juga yang bergabung dengan koalisi istana,” katanya.
Menurut Kunto, hal tersebut tidak menyehatkan demokrasi di tanah air karena akan ada konflik kepentingan-kepentingan yang kompleks di kalangan istana.
“Akhirnya, semuanya masuk ke dalam gerbongnya Pak Jokowi. Ini sebenarnya sesuatu yang tidak sehat, pada akhirnya, politik akomodasi ini akan ada kontradiksi internal,” tuturnya.
Di sisi lain, Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menduga, ada dua tokoh kuat di balik diusulkannya Andika.
Kedua sosok tersebut yakni mantan Kepala BIN Jenderal AM Hendropriyono dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Sepertinya Andika dan AM Hendropriyono berhasil meyakinkan Megawati yang merupakan partai politik yang mengusung Jokowi," katanya.
Baca Juga: Waduh... DPR Datangi Kediaman Jendral Andika, Ternyata untuk...
Dirinya mengakui bahwa jabatan Panglima TNI merupakan hak prerogratif presiden.
Kendati demikian,Fernando mengatakan, usulan Andika jadi panglima TNI membuka peluang baru untuk kepentingan politik 2024 bagi PDIP
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar
