Tutup Munas APLI, Bamsoet Dorong Industri Penjualan Langsung jadi Tulang Punggung Ekonomi Nasional
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo turut bangga dengan kiprah Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) yang sejak awal didirikan 37 tahun silam, telah banyak memberikan kontibusi bagi perkembangan ekonomi di Indonesia. Sebagai satu-satunya asosiasi penjualan langsung di Indonesia yang diakui oleh Federasi Penjualan Langsung Internasional (World Federation of Direct Selling Assosiation/WFDSA), membuktikan keberhasilan kerja keras dan keuletan APLI mendapatkan pengakuan dunia.
"Sebagai organisasi yang mewadahi perusahaan dengan sistem penjualan langsung dan penjualan berjenjang (multi level marketing), APLI memiliki peran penting baik langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, APLI berperan aktif dalam membina para anggotanya untuk memastikan kesesuaian serta kelayakan perusahaan agar tetap berada dalam koridor-koridor ideal yang sudah ditetapkan organisasi," ujar Bamsoet saat menutup Munas APLI, secara virtual di Jakarta, Senin (8/11/21).
Baca Juga: Banjir Dukungan Soal Pengangkatannya, Bamsoet Beberkan Prestasi dan Rekam Jejak Jenderal Andika
Ketua DPR RI ke-20 ini menambahkan, secara tidak langsung, APLI menjadi pedoman bagi masyarakat dalam memilih perusahaan-perusahaan penjualan langsung dan penjualan berjenjang yang baik dan benar. Serta sebagai jaminan yang memberikan rasa aman bagi masyarakat sehingga tidak ragu untuk membeli, menggunakan, atau bahkan bergabung dan mendistibusikan produk-produk yang dibeli dan digunakannya tersebut.
"Kondisi ini tidak hanya berimplikasi positif terhadap perusahaan anggota karena mendorong tingkat penjualan produk yang dihasilkan, namun juga menstimulus laju pertumbuhan ekonomi masyarakat," tandas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mendukung kemajuan industri penjualan langsung sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Disaat sebagian masyarakat kehilangan pekerjaan akibat banyaknya bisnis yang gulung tikar sebagai dampak pandemi Covid-19, industri penjualan langsung justru semakin berkibar. Penjualan yang dilakukan oleh perusahaan dengan para anggotanya mampu menekan angka pengangguran di industri ini, yang terbukti dapat menggerakkan roda perekonomian di masa pandemi.
"Kementerian Perdagangan mencatat, industri direct selling atau network marketing mampu memberikan income ke negara sebesar Rp 16,3 triliun, dengan melibatkan sekitar 5,3 juta mitra usaha. Perjalanan industri direct selling Indonesia dibawah naungan APLI, juga sudah menempuh waktu yang sangat panjang selama 37 tahun. APLI telah tumbuh bersama mengiringi masyarakat Indonesia dalam membangun perekonomian nasional," jelas Bamsoet.
Kepala Badan Penegakan Hukum, Keamanan, dan Pertahanan KADIN Indonesia ini menerangkan, bisnis dengan skema penjualan langsung ini juga bisa dimanfaatkan pelajar dan mahasiswa. Di samping juga berjasa dalam menjaga dan melindungi produk dalam negeri, karena lebih dari separuh atau sekitar 51,86 persen produk yang dijual adalah produk dalam negeri.
"Dengan besarnya kontribusi APLI sebagai penopang perekonomian nasional, sudah sepatutnya pemerintah memberikan perhatian yang lebih pada keberadaan sektor penjualan langsung. Salah satunya dengan memastikan core bisnis mereka tetap berjalan, tidak dihantam oleh para penjual di marketplace," pungkas Bamsoet.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: