Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apical Group Tunjukkan Optimismenya: Yakin Ekspor Minyak Sawit 2022 Masih Tinggi

Apical Group Tunjukkan Optimismenya: Yakin Ekspor Minyak Sawit 2022 Masih Tinggi Kredit Foto: Apical
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Apical Group Bernard Riedo mengungkapkan keyakinannya bahwa kinerja ekspor minyak kelapa sawit pada 2022 mendatang masih positif. Sama halnya dengan tahun ini yang permintaan minyak nabati masih banyak diminati oleh berbagai negara di dunia kendati pun harga sedang tinggi.

"Jadi, kalau tahun depan kita bicara seperti yang diprediksi sampai dengan pertengahan tahun, tentunya masih ada permintaan. Kalau [permintaan] dalam negeri pasti, karena dalam negeri kan volume tidak  akan banyak berubah," kata Bernard kepada awak media di Jakarta, Rabu (10/11/2021).

Baca Juga: Pohon Sawit Disebut Sebagai Pohon Ajaib, Kenapa?

Terkait permintaan dalam negeri, menurut Bernard, kemungkinan besar akan datang dari program B30 serta permintaan dari konsumsi sehari-hari seperti makanan.

Di sisi lain, Apical Group melihat upaya hilirisasi dapat menjadi peluang bagi industri kelapa sawit untuk bisa menghasilkan produk yang bernilai tambah lebih. Dalam hal ini, tujuan hilirisasi tersebut perlu dioptimalkan melalui serangkaian investasi.

Maka, Bernard menjelaskan, Apical Group berupaya memanfaatkan celah dengan meningkatkan kapasitas dalam negeri untuk tetap memproduksi produk yang bernilai tambah dengan orientasi ekspor.

"Karena kan kita lihat sebenarnya volume CPO (crude palm oil/minyak sawit mentah) sendiri sudah menurun di tingkat dunia, karena kebanyakan yang diekspor sekarang adalah produk turunan. Berarti, negara tujuan itu bisa dibilang cuma perlu satu-dua langkah lagi untuk sampai di konsumsi, sedangkan kalau CPO harus melalui serangkaian proses dulu," paparnya.

"Nah investasi ini yang harusnya kita bawa masuk ke Indonesia," tambahnya.

Bernard mengatakan ia telah melihat upaya pemerintah dalam mendukung upaya hilirisasi melalui serangkaian program, seperti perbedaan tarif pungutan yang lebih mendukung produk turunan.

"Itu juga kita harus mengapresiasi semangat hilirisasi. Bagi Apical sendiri, itu merupakan suatu pencapaian bisnis model yang harus dijalankan Apical ke depannya, karena Apical tetap adalah bagian dari RGE Group dalam industri kelapa sawit yang berfokus pada midstream to downstream," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: