Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kata-kata Perang Dingin Keluar dari Mulut Xi Jinping, Apa Maksudnya?

Kata-kata Perang Dingin Keluar dari Mulut Xi Jinping, Apa Maksudnya? Kredit Foto: Getty Images/Xinhua
Warta Ekonomi, Beijing -

Presiden China Xi Jinping pada hari Kamis (11/11/2021) memperingatkan agar tidak kembali ke perpecahan era Perang Dingin di Asia Pasifik.

Xi mengatakan negara-negara di kawasan itu harus bekerja sama dalam menghadapi tantangan bersama, dari pandemi Covid-19 hingga perdagangan.

Baca Juga: Seminggu Lagi, Pertemuan Joe Biden dan Xi Jinping akan Digelar, Orang Dalam Beber Agendanya

"Upaya untuk menarik garis ideologis atau membentuk lingkaran kecil dengan alasan geopolitik pasti akan gagal," katanya pada konferensi bisnis virtual di sela-sela KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik yang diselenggarakan oleh Selandia Baru.

Dia mengatakan, wilayah Asia-Pasifik tidak dapat dan tidak boleh terulang kembali ke dalam konfrontasi dan perpecahan era Perang Dingin.

Seruan Xi muncul beberapa jam setelah China dan Amerika Serikat mengumumkan pakta kejutan untuk mempercepat aksi iklim pada pertemuan puncak di Glasgow.

Pakta itu terkait dengan kesepakatan negara-negara yang berusaha menyepakati langkah-langkah untuk mengekang pemanasan Bumi.

Pemimpin China tidak menyebutkan kesepakatan AS secara langsung tetapi mengatakan bahwa  semua orang dapat memulai jalur pembangunan berkelanjutan yang hijau dan rendah karbon.

"Bersama-sama, kita bisa mengantarkan masa depan pembangunan hijau," katanya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan para pemimpin China dan AS akan mengadakan pembicaraan virtual segera.

Beberapa laporan mengatakan pertemuan itu akan berlangsung paling cepat minggu depan.

Sementara itu, Beijing telah meningkatkan kegiatan militer di dekat Taiwan, dengan rekor jumlah pesawat yang menyeberang ke zona identifikasi pertahanan udara pulau itu pada awal Oktober.

Menteri Luar Negeri Blinken pada hari Rabu (10/11/2021) menggarisbawahi dukungan militer AS untuk Taiwan.

"Kami akan memastikan bahwa Taiwan memiliki sarana untuk mempertahankan diri karena tujuannya di sini tidak pernah sampai ke titik di mana ada orang yang benar-benar mencoba mengganggu status quo dengan paksa," katanya dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh The New York Times.

Penasihat keamanan nasional Biden Jake Sullivan mengatakan Amerika Serikat dan China memiliki pilihan untuk tidak kembali ke perpecahan era Perang Dingin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: