Politikus Partai Golkar Nurdin Halid menyebut partainya terbuka untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Hal itu jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tidak memberi tempat bagi kadernya tersebut.
Golkar Goda Ganjar
Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menuturkan jika komunikasi politiknya tak di-maintenance dengan baik, persoalan Ganjar Pranowo tersebut bisa jadi bara antara PDIP dan Golkar. Sebab, dia melihat Golkar sedang menggoda Ganjar.
Baca Juga: Terganjal Puan di PDIP, Udah... Mas Ganjar Mending ke 'Si Kuning' Aja
"Kalau tak dapat karpet merat, ada karpet kuning yang dibentangkan untuk Ganjar. Apapun judulnya, Ganjar saat ini masih kader tulen PDIP, tapi sudah dirayu Golkar," kata Adi saat dihubungi VIVA.co.id, Minggu (14/11/2021).
PDIP-Gerindra
Adi mengakui jika Ganjar dipinang Golkar, kemudian berpasangan dengan Airlangga Hartarto, maka skenario koalisi antara PDIP dan Gerindra dengan mengusung Prabowo Subianto-Puan Maharani bisa saja makin menguat.
"Bisa jadi, artinya ini saling tarik menarik untuk menuju 2024. Tapi konteks Golkar ini kan siap nampung Ganjar kalau tak bisa maju dari PDIP," lanjut Adi yang juga Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia tersebut.
Cenderung Pragmatis
Lantas, jika poros PDIP dan Golkar terjadi, dengan Ganjar diambil Golkar, partai lain menurutnya cenderung pragmatis. Adi mengatakan, mereka akan merapat ke calon yang potensial menang. "Itu tujuan partai secara umum," tutur dia.
Sejumlah lembaga survei menyebut Ganjar merupakan salah satu tokoh dengan elektabilitas yang tinggi. Namun demikian, PDIP belum tentu mengusungnya sebagai capres atau cawapres pada Pilpres 2024 karena masih ada tokoh lain yang kemungkinan dicalonkan partai berlambang banteng moncong putih tersebut, misalnya saja Puan Maharani yang kini menjadi Ketua DPR.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum