Menurut Head of Corporate Social Responsibility PT Astra International Tbk Bondan Susilo, kerja sama Kemendag dan Astra memberikan dukungan peningkatan kapasitas (capacity building), peningkatan fasilitas produksi, dan akses sumber daya bagi peternak ayam DSA pesantren.
“Kemendag memberikan dukungan untuk membuka akses pasar dan promosi ekspor kepada buyers melalui jejaring perwakilan perdagangan di luar negeri,” kata Bondan di kesempatan terpisah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama lima tahun terakhir (2016—2020), nilai ekspor daging ayam Indonesia tumbuh dengan tren 16,9 persen per tahunnya. Pada Januari—Agustus 2021, nilai ekspor daging ayam Indonesia mencapai USD 999 ribu. Adapun negara tujuan ekspor utama daging ayam Indonesia yaitu Jepang, Timor Leste, Papua Nugini, Qatar, Taiwan, Singapura, Malaysia, dan Australia.
Adapun penandatanganan perjanjian kerja sama antara Insan Madani dan Darbe Meats merupakan turunan kerja sama yang saat ini sedang dijalankan Kemendag dan PT Astra International Tbk dalam program Pengembangan Ekspor Produk Unggulan Desa. Kerja sama Kemendag dengan PT Astra International Tbk dimulai dengan penandatanganan kesepakatan bersama tentang Pengembangan Ekspor Produk Unggulan Desa pada 28 Juli 2021.
“Dalam kerja sama tersebut, Kemendag dan Astra berkomitmen meningkatkan kapasitas ekspor sekitar 755 desa dalam program DSA agar berdaya saing dan mampu berkompetisi di pasar global,” ujar Didi. Baca Juga: Gandeng Kemenkop UKM, Astra Dorong Beras Organik Al Barokah Tembus Pasar Global
Dalam perjanjian kerja sama tersebut, kedua pihak sepakat menciptakan minimal 100 desa yang mampu melakukan ekspor secara mandiri dan mendapatkan pembelian ulang (repeat order) dalam dalam kurun waktu kerja sama selama dua tahun. Adapun empat pilar kerja sama yaitu produk pertanian dan olahan, kopi, perikanan, serta wisata kriya dan budaya.
Pada 24 Oktober 2021, Kemendag dan PT Astra Internasional melakukan pelepasan ekspor satu kontainer Kopi Aceh Gayo Arabica ke Inggris dengan nilai sekitar Rp1,4 miliar yang dikelola oleh Pesantren Darul Mujahadah Al Waliyyah, PT Merador Kopi Berjaya, dan Koperasi Gayo Leuser Antara.
Kemudian, pada 27 September 2021, Kemendag dan PT Astra International Tbk melakukan pelepasan ekspor bulu mata palsu ke Turki, Zimbabwe, dan Amerika Serikat senilai sekitar USD 30 ribu oleh PT Diva Prima Cemerlang, yang merupakan fasilitator bulu mata palsu Desa Sejahtera Astra (DSA) Purwerejo, Jawa Tengah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman