Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tren Membangun Sendiri Manajemen Fraud Lembaga Keuangan di Indonesia Turun 10 Persen

Solusi kejahatan keuangan biasanya membutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk menetapkan ritme deteksi dan pencegahan fraud setelah fase penerapan selesai.

Organisasi biasanya akan terus memperluas pencegahan penipuan ke lebih banyak layanan atau saluran dan mengoptimalkan efektivitas akurasi deteksi penipuan serta meminimalkan friksi pelanggan. 

Untuk sistem yang memanfaatkan machine learning, dibutuhkan waktu untuk melatih kembali model deteksi tipologi penipuan baru. Dilakukannya pengaturan sistem inti secara berulang kali akan menciptakan kesenjangan yang membuat manajemen fraud kurang efektif.

Michael Araneta, Associate Vice-President, IDC Financial Insights mengatakan, lembaga keuangan sekarang beroperasi di pasar konsumen yang terdigitalisasi dengan cepat, dan mereka menghadapi risiko-risiko baru dalam kejahatan keuangan dan fraud.

Mereka harus merespon dengan cara baru, agar dapat merespons dengan cepat dan efektif untuk mengurangi dampak yang merugikan bagi institusi maupun pelanggannya. 

“Untuk mencapai kecepatan dan efektivitas ini, mereka perlu mengumpulkan serangkaian solusi teknologi, keterampilan, dan kecerdasan dari mitra teknologi yang tepercaya. Pilihan untuk membangun, membeli, atau menyewa solusi ini tergantung pada bank berdasarkan kebutuhan bisnis, tetapi upaya yang diambil harus lebih intens dari sebelumnya, agar dapat mengatasi kejahatan keuangan modern dengan lebih efektif,” jelas Michael Araneta.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: