Direktur Bisnis Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia Charles Sitorus mengungkapkan upaya yang dilakukan pihaknya untuk mengembalikan kejayaan.
"Ini memang PR berat. Tapi sekarang kami melakukan program transformasi di tujuh bidang, mulai dari kegiatan bisnisnya, prosesnya, teknologinya, hingga human capital-nya, itu dalam tujuh bidang bersamaan," kata Charles dalam webinar "Memaksimalkan Momentum Kebangkitan Ekonomi Jawa Barat Pasca PPKM" yang digelar oleh Warta Ekonomi, Selasa (16/11/2021).
Baca Juga: Pos Indonesia Targetkan 1.000 Orange Mawar Pakai Sepeda Motor Listrik
Charles mengungkapkan, fokus Pos Indonesia saat ini adalah berupaya memenuhi kebutuhan pasar. Pasalnya, terdapat pergeseran yang terjadi pada operasional Pos Indonesia, yang tadinya berupa surat beralih menjadi paket.
"Ini menyebabkan kami harus melakukan perubahan infrastruktur kami, baik yang sifatnya keras maupun lunaknya. Keduanya kita lakukan dan ini sedang berjalan," jelas Charles.
Selain itu, juga terdapat perubahan dari sisi permintaan pasar. Kini, pelanggan meminta agar barangnya dijemput, mengutamakan kecepatan, hingga menimbang biaya yang diperlukan untuk pengiriman.
"Nah, ini memang kuncinya di digitalisasi sebenarnya. Kami mengembangkan program PosAja! di mana pelanggan Pos bisa melakukan order lewat aplikasi itu," tambahnya.
Aplikasi PosAja! juga menyediakan pengiriman yang sifatnya instan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang ingin barang kirimannya cepat sampai. Akan tetapi, kata Charles, Pos Indonesia memiliki sistem yang sedikit berbeda dengan jasa pengiriman instan lainnya.
"Kiriman paket ini biasanya ada konsep konsolidasi dan kirimannya antarkota, kalau ojol kan hanya satu kota. Jadi, semua kombinasinya kami lakukan," tandasnya.
"Jadi poinnya itu. Memang Pos Indonesia arahnya harus menjawab kebutuhan pelanggan," tutup Charles.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: