Hindari Lonjakan Kasus COVID-19, Hadapi Libur Nataru dengan Disiplin Prokes
Dalam kesempatan yang sama, Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono pun mengingatkan, jangan sampai masyarakat euforia dengan kondisi pandemi yang melandai.
Miko menilai, masyarakat cenderung gampang lupa dengan badai COVID-19 yang terjadi pada Juli 2021 lalu.
"Hampir tiap hari kita mendengar kabar duka saat badai COVID-19 pada Juli 2021 lalu. Tapi sayangnya masyarakat gampang lupa, protokol kesehatan mulai abai," ujarnya.
Untuk itu, dia berpendapat, protokol kesehatan diatur dalam peraturan daerah hingga tingkat Kabupaten/Kota. "Seperti kewajiban menggunakan masker dah larangan berkerumun," katanya.
Sementara Passionate Homecook Putri Habibie mengatakan, protokol kesehatan tidak bisa ditawar-tawar.
Meski saat ini pandemi tengah mereda, Putri tetap memilih menggelar kelas online, meski permintaan kelas offline tinggi. Dia mengakui, tedapat kendala ketika menggelar kelas online salah satunya harus beradaptasi dengan teknologi.
"Tetapi kesehatan dan keselamatan harus dijunjung tinggi. Karena kelas offline meningkatkan risiko karena harus bertemu banyak orang," tegas Putri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: