Kesepakatan Sementara dengan Iran bakal Ditingkatkan dengan Amerika, Apa Kabar Israel?
Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan mengangkat prospek perjanjian sementara dengan Iran untuk memberikan lebih banyak waktu untuk negosiasi nuklir, dalam pembicaraan dengan mitranya dari Israel, Eyal Hulata, menurut laporan, Rabu (17/11/2021).
Sepasang sumber Amerika mengatakan Sullivan dan Hulata hanya "brainstorming," dan bahwa proposal itu disarankan oleh sekutu Eropa AS yang tidak disebutkan, situs berita Axios melaporkan.
Baca Juga: Ngeri! Saat Dunia Maya Semakin Gawat, Iran Pakai Taktik Baru: Doxing Pakar Siber Israel
Sumber-sumber AS mengatakan proposal itu adalah agar Iran menangguhkan kegiatan nuklir yang tidak diizinkan seperti pengayaan uranium hingga 60 persen.
Sebagai imbalan bagi AS dan negara-negara sekutu melepaskan sejumlah uang Iran yang dibekukan, atau mengeluarkan keringanan sanksi atas barang-barang kemanusiaan.
Seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya yang dikutip dalam laporan itu mengatakan bahwa Hulata mengatakan kepada Sullivan bahwa dia menentang gagasan itu dan kekhawatiran Israel adalah bahwa setiap perjanjian sementara dapat menjadi permanen, yang memungkinkan Iran untuk mempertahankan infrastruktur nuklirnya dan pasokan uranium yang telah dibangunnya.
Hulata mengulangi penentangan Israel terhadap proposal Utusan Khusus AS untuk Iran Robert Malley, kata laporan itu.
Dalam panggilan terpisah dengan Sullivan, Hulata mengatakan AS dan sekutu Eropanya harus mendorong untuk mengecam Iran pada pertemuan pengawas nuklir PBB minggu depan, menurut laporan itu.
Israel dan sekutunya menjadi semakin khawatir tentang program nuklir Iran dalam beberapa bulan terakhir, menjelang dimulainya kembali pembicaraan tentang pemulihan kesepakatan nuklir 2015 antara Teheran dan kekuatan dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: