Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tradisi Pangan Lokal Untuk Masa Depan Indonesia

Tradisi Pangan Lokal Untuk Masa Depan Indonesia Pararra | Kredit Foto: Ferry Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebanyak lebih dari 105 komunitas lokal dan masyarakat adat dari seluruh Nusantara akan ikut memeriahkan Festival Panen Raya Nusantara (PARARA), yang akan digelar pada 2–18 Desember 2021, dengan skema hybrid.

Tradisi pangan lokal dari berbagai daerah di Nusantara, berbagai produk kreatif, hasil kerajinan, produk hasil non kayu serta dialog interaktif di beberapa region (Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Jawa dan sekitarnya, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali, Papua, dan Maluku) akan menjadi tajuk utama festival ini.

Melihat dari visi dan misinya, PARARA bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih peduli akan produk lestari dan tradisional Nusantara. Hal ini diharapkan masyarakat Indonesia memahami pentingnya cara melestarikan dan menjaga tradisi agar tetap hidup dari generasi ke generasi.

Ketua Konsorsium PARARA Jusupta Tarigan mengatakan, PARARA bertujuan mendukung ekonomi komunitas lokal dan masyarakat adat secara adil dan lestari dimana pengelolaan produk komunitas lokal dan masyarakat adat nantinya dapat mempertahankan kearifan lokal dan lingkungan.

Dengan melestarikan produk berbasis kearifan lokal, diharapkan memperkuat identitas dan perekat bangsa. Apalagi, Indonesia merupakan salah satu negara yang paling kaya dalam keanekaragaman hayati di dunia, sekaligus negara yang memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam.

PARARA bertujuan mempromosikan produk komunitas lokal dan masyarakat adat dan meningkatkan akses pasar yang mampu menilai/me-reward produk tersebut dengan harga yang adil. Secara kualitas, produk lokal memiliki nilai dan potensi pasar yang mendunia. Salah satunya kain tenun. Tenun tidak hanya menjadi warisan budaya, namun juga potensi wirausaha yang memiliki pasar di dalam dan juga luar negeri. 

“Oleh karena itu, dibutuhkan perhatian kita untuk menjaga dan melestarikan produk-produk lokal Indonesia sekaligus komunitas lokal dan masyarakat adat produsen serta kearifan lokalnya,” ujar Jusupta Tarigan.

Ketahanan dan kedaulatan pangan juga merupakan salah satu pesan yang ingin disampaikan melalui PARARA. Indonesia adalah negara agraris dan maritim, namun untuk kebutuhan pangan masih bergantung pada import. Dari sisi hargapun susah mengendalikan.

Untuk tujuan itu, PARARA mengajak semua pihak untuk dapat memberikan ruang lebih besar kepada pangan lokal yang sehat, adil dan lestari bagi petani, nelayan, komunitas lokal dan masyarakat adat, produsen skala kecil serta mendukung dengan kebijakan dan praktek ekonomi yang lebih adil, ramah lingkungan, dan mempertahankan ketahanan di tingkat lokal terhadap perubahan iklim.

Walaupun tema utama yang diangkat adalah pangan, festival PARARA juga merayakan produk-produk komunitas lokal dan masyarakat adat lainnya seperti tekstil dan kerajinan tangan.

Selain Festival, PARARA diharapkan menjadi platform untuk mendukung integrasi antara komunitas lokal dan masyarakat adat, pasar, dan juga kebijakan-kebijakan yang mengatur industri kreatif dan lokal. Sinergi lintas pelaku dengan kondisi yang memungkinkan untuk ekonomi yang lebih memihak pada komunitas lokal dan masyarakat adat demi kesejahteraan dan keberlanjutan.

Di antara beberapa event yang diselenggarakan di PARARA 2021, terdapat PARARA Indonesian Ethical Store berupa restoran sekaligus toko yang menyediakan makanan yang sehat sekaligus berkelanjutan dari berbagai komunitas lokal dan masyarakat adat di Indonesia.

Selain pameran produk kreatif, PARARA 2021 juga menghadirkan sesi seminar dan coaching clinic yang akan mengangkat topik-topik menarik seputar kewirausahaan, management keuangan, industri kreatif dan workshop craft. Bagi pencinta fotografi, akan ada sesi lomba fotografi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: