Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Canggih! Sistem Keamanan KCJB Bisa Prediksi Gempa dan Menangkal Petir

Canggih! Sistem Keamanan KCJB Bisa Prediksi Gempa dan Menangkal Petir Foto udara lokasi pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Cikunir, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (2/11/2021). Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung mendapatkan persetujuan dari pemerintah terkait Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp3,4 triliun dan komitmen pendanaan dari China Development Bank (CBD) diperkirakan mencapai 4,55 miliar dolar AS atau setara Rp64,9 triliun. | Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Jakarta-Bandung (KCJB) menyatakan, pihaknya membenamkan sistem keamanan berteknologi canggih dan mumpuni pada Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Kereta yang mampu beroperasi hingga kecepatan 350 km/jam ini, memiliki tingkat keamanan yang tinggi, terutama dari ancaman angin kencang, hujan deras, gempa bumi, objek asing, sampai sambaran petir di lintasan KCJB.

“Keamanan tentu menjadi perhatian khusus, apalagi KCJB ini nanti saat beroperasi akan melaju sampai 350 km/jam. Untuk itu Kami sudah siapkan teknologi canggih yang terpasang di lintasan dan di dalam rangkaian kereta yang dapat mencegah terjadinya bahaya,” jelas Presiden Direktur KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi di Jakarta, Jumat (19/11/2021).

Dia mengaku pihaknya sudah menyiapkan berbagai instrument untuk melindungi KCJB dari bahaya diantaranya Disaster Monitoring Center, sensor pendeteksi ancaman di sepanjang trase KCJB, dan Disaster Monitoring Terminal di Tegalluar sebagai pusat pengelolaan data kebencanaan. Baca Juga: Pencuri Aset Tertangkap, Konstruksi Utama Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dipastikan Aman

Terkait ancaman gempa, Dwiyana mengatakan kalau di sepanjang trase KCJB, akan terpasang 7 sensor yang dipasang di jarak rata-rata tiap 25 km. "Cara kerja dari sistem ini adalah, setiap sensor akan mengirim data jika mendeteksi getaran ke Disaster Monitoring Center untuk dianalisa dan ditarik kesimpulan untuk dilakukan upaya pencegahan kecelakaan pada KCJB," tambahnya.

Lebih lanjut, Dwiyana menjabarkan kalau alarm yang dikirim dari Disaster Monitoring Center untuk ancaman kegempaan terbagi ke dalam tiga level, yaitu level 1 untuk gelombang P antara 40 gal-80 gal, level 2 untuk  80 gal -120 gal, dan level 3 untuk gelombang P lebih dari 120 gal.

Belum cukup sampai di situ, KCJB juga akan bekerjasama dengan BMKG untuk perlindungan KCJB dari ancaman gempa. Dengan rencana kerjasama ini, Disaster Monitoring Center KCJB bisa mendapatkan data terkait ancaman gempa lebih awal dikarenakan BMKG sudah memiliki banyak alat sensorik yang terpasang di dekat epicentrum gempa.

Sedangkan untuk pencegahan bahaya dari ancaman angin kencang, Dwiyana memaparkan kalau di setiap trase KCJB, sudah terpasang 17 unit alat sensor yang mampu mengukur arah dan kecepatan angin.

“Untuk proteksi dari ancaman angin kencang, 17 unit sensor yang bisa mengukur arah dan kecepatan angin sudah dipasang. Kalau terdeteksi akan ada hembusan angin yang membahayakan perjalanan KCJB, Kami bisa segera lakukan tindakan mitigasi,” paparnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: