Untuk mendeteksi ancaman dari hujan, Dwiyana mengatakan kalau disepanjang trase KCJB akan terpasang 8 sensor yang masing-masing berjarak sekitar 20 Km. Alat sensor tersebut akan mengirim data terkait intensitas hujan 10 menit sampai 24 jam. Lalu jika curah hujan yang terdeteksi berpotensi menimbulkan ancaman, maka tindakan mitigasi pun dapat segera dilakukan.
Mengingat, setiap lintasan kereta memiliki ancaman dari benda asing, Dwiyana mengungkapkan kalau nantinya akan dipasang 6 alat sensorik di setiap overpass yang dilewati KCJB. Sistem perlindungan objek asing ini juga akan dilengkapi jaring untuk menghindari adanya benda yang jatuh ke lintasan KCJB dari atas jembatan.
"KCJB ini berkecepatan tinggi, jadi kalau ada benda asing dampaknya fatal. Maka dari itu sistem pendeteksi ancamannya pun Kami terapkan sebaik mungkin. Ada 6 sensor yang terpasang di setiap overpass dan dilengkapi jaring supaya tidak ada benda yang jatuh,” paparnya.
Untuk ancaman lainnya seperti terhentinya supply listrik untuk pengoperasian KCJB, Dwiyana menekankan kalau ancaman tersebut pun sudah diperhitungkan dengan menyediakan supply dari listrik cadangan di setiap rangkaian kereta yang mampu menyediakan listrik selama maksimum 120 menit sejak aliran listrik utama berhenti.
"Terakhir, konstruksi KCJB juga sudah dirancang agar aman dari ancaman petir. Saat ini ada dua jenis LPS yang dipasang di trase KCJB, yaitu eksternal LPS dan internal EPS," tuturnya. Baca Juga: Peroleh PMN dan Pendanaan dari CDB, Proyek Kereta Cepat Langsung Tancap Gas
Adapun metode yang diterapkan pada eksternal LPS adalah pemasangan air terminal yang berfungsi untuk menangkap petir dan down conductor grounding system yang mampu mengalirkan arus listrik dari sambaran petir dari atas konstruksi ke tanah dengan baik.
Sedangkan untuk internal LPS, ia menyebut kalau konstruksi KCJB sudah dilengkapi shielding untuk kebutuhan induksi listrik, arrester untuk konduksi, dan bonding untuk elevasi tegangan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman