Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Maskapai Iran Dibuat Kepayahan oleh Serangan Siber, Siapa Pelakunya?

Maskapai Iran Dibuat Kepayahan oleh Serangan Siber, Siapa Pelakunya? Kredit Foto: AP Photo/Iranian Army
Warta Ekonomi, Teheran -

Sebuah maskapai penerbangan Iran mengatakan pada hari Minggu (21/11/2021) bahwa mereka baru-baru ini menjadi sasaran serangan siber.

Maskapai bernama Mahan Air mengeklaim telah menggagalkan serangan siber itu, yang katanya terjadi secara rutin.

Baca Juga: Intelijen Israel: Mungkin Ada Mata-Mata Iran Hidup di Kediaman Menhan Israel

“Sudah beberapa kali menjadi incaran karena posisinya yang penting di industri penerbangan Tanah Air,” kata Mahan Air dalam sebuah pernyataan.

Maskapai itu mengatakan semua penerbangan beroperasi sesuai jadwal tetapi akan memperbarui penumpang pada setiap perubahan di masa depan.

Situs web Mahan Air menampilkan pesan kesalahan yang mengatakan bahwa situs tersebut tidak dapat dijangkau.

Banyak pelanggan Mahan Air di seluruh Iran menerima pesan teks aneh pada hari Minggu.

Sebuah kelompok yang menamakan dirinya Hoosyarane-Vatan, atau Pengamat Tanah Air, mengeklaim telah melakukan serangan itu.

Kelompok itu merilis apa yang dikatakannya sebagai dokumen internal perusahaan yang menunjukkan hubungan Mahan Air dengan Pasukan Quds, cabang IRGC di luar negeri.

“Kami percaya publik berhak mengetahui kebenaran di balik kerja sama ini dan uang yang terbuang untuk kegiatan IRGC di luar negeri sementara rakyat Iran menderita di dalam negeri,” kata Hooshyarane-Vatan dalam sebuah pernyataan di aplikasi perpesanan Telegram.

Kelompok itu juga menegaskan bahwa bahkan setelah mendeteksi peretas di jaringan komputer maskapai, Mahan tidak pernah berhasil mengusir mereka dari sana.

“Akses kami ke jaringan mereka tidak pernah rusak."

Di akun Twitter Hooshyarane-Vatan, kelompok itu berulang kali menyebut Ahvaz, wilayah mayoritas Arab di Iran barat daya yang telah menyaksikan kekerasan separatis.

"Sampai ada keadilan bagi Ahwaz, kami akan terus mengungkap korupsi rezim," katanya.

Mahan Air telah berada di bawah sanksi AS sejak 2011 karena diduga memberikan dukungan kepada Pasukan Quds. 

Maskapai ini telah dikaitkan dengan dugaan pengiriman senjata dari Iran ke kelompok Syiah di Suriah, termasuk kelompok teror Hizbullah. 

Dugaan serangan udara Israel di Suriah diperkirakan menargetkan pengiriman senjata Mahan Air di masa lalu.

Pengumuman maskapai itu muncul di tengah perang dunia maya selama bertahun-tahun antara Israel dan Iran yang kadang-kadang muncul ke permukaan.

Bulan lalu, Iran menuduh Israel berada di balik serangan siber di pompa bensin negara itu, membuat mereka tidak bisa beroperasi selama seminggu.

Tanpa menyebut negara tertentu, Presiden Iran Ebrahim Raisi menyalahkan peretasan itu pada pasukan anti-Iran yang berusaha menabur kekacauan dan gangguan.

Beberapa hari kemudian, kelompok peretas yang terkait dengan Iran, Black Shadow, menargetkan perusahaan hosting Israel, menutup sementara sejumlah situs web dan mencuri data pengguna dari “Atraf,” situs kencan LGBT Israel.

Black Shadow juga mencuri banyak informasi dari perusahaan asuransi Israel Shirbit tahun lalu dan kemudian menjualnya di web gelap ketika perusahaan tersebut menolak untuk membayar uang tebusan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: