Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meskipun Ada Perlambatan Kredit Akibat Pandemi, Sejumlah Segmen Kredit Maybank (BNII) Tetap Tumbuh

Meskipun Ada Perlambatan Kredit Akibat Pandemi, Sejumlah Segmen Kredit Maybank (BNII) Tetap Tumbuh Kredit Foto: Maybank
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejumlah segmen penyaluran kredit PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) tetap tumbuh positif meskipun adanya perlambatan kredit akibat pandemi.

Salah satunya, Maybank Indonesia mencatat rasio NPL (konsolidasian) menjadi 4,6% (gross) dan 2,9% (net) pada September 2021.

Baca Juga: Maybank Indonesia Catat Laba Bersih Senilai Rp1,06 Triliun per September 2021

"Ini disebabkan oleh penurunan kredit. Tapi, Bank juga mampu menekan NPL kredit sebesar 4,2%," kata Direktur Maybank Indonesia Thilagavathy Nadason saat paparan publik di Jakarta, Selasa (23/11/2021).

Dari sisi overhead, Maybank Indonesia berhasil mengendalikan biaya yang tercatat turun 3,5% menjadi Rp4,26 triliun. Hal ini didukung oleh pengelolaan biaya yang berkelanjutan di seluruh organisasi sehubungan dengan masih berlangsungnya work from home (WFH) selama pandemi.

Selain itu, Maybank Indonesia juga menerapkan risk appetite yang konservatif pada penyaluran kredit yang disetujui untuk menjaga kualitas aset. 

Kredit Maybank Indonesia turun 9,7% menjadi Rp98,79 triliun lantaran adanya penurunan kredit pada segmen global banking sebesar 6,0% dan kredit Community Financial Services (CFS) sebesar 11,5%. Angka ini mencakup kredit CFS Non-Ritel dan kredit CFS-Ritel yang masing-masing turun sebesar 17,0% dan 5,5%.

Kemudian, portofolio kredit pemilikan rumah (KPR) CFS-Ritel, yang pada fase sebelumnya mengalami fase pembalikan (turnaround), masih tumbuh positif sebesar 5,9% pada sembilan bulan pertama 2021. Dengan demikian, total angkanya mencapai Rp14,82 triliun dari Rp13,99 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Secara kuartalan, KPR tumbuh sebesar 2,8% dari Rp14,42 triliun di kuartal sebelumnya.

Di sisi lain, total simpanan nasabah tercatat turun 12,6% menjadi Rp101,88 triliun. Penurunan ini disebabkan turunnya Simpanan Berjangka (time deposits) sebesar 19,9%. "Hal ini selaras dengan strategi Bank untuk mempertahankan likuiditas yang kuat dan basis pendanaan yang efisien dengan mengurangi simpanan berbiaya tinggi," imbuhnya.

Dari sisi simpanan nasabah, nilai CASA menurun 1,5% menjadi Rp45,54 triliun pada September 2021 dibanding capaian September 2020 sebesar Rp46,3 triliun. Sedangkan rasio CASA meningkat menjadi 44,7% pada September 2021 dari 39,7% pada periode yang sama tahun lalu.

Adapun posisi likuiditas Maybank Indonesia bertahan dengan rasio kredit terhadap simpanan/loan to deposit ratio (LDR) berada di level 84,5%. Sementara rasio kewajiban pemenuhan kecukupan likuiditas (liquidity coverage ratio/LCR) tercatat sebesar 175,0% pada September 2021.

Kemudian, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) tercatat sebesar 26,6% pada September 2021. Dengan demikian, total modal Maybank Indonesia tercatat naik menjadi Rp27,67 triliun pada September 2021 dari Rp26,66 triliun pada September 2020.

Baca Juga: Meningkat 21 Persen, Bandara Ngurah Rai Layani 3,5 Juta Penumpang Hingga Februari 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: