Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Komunitas Pijar bersama Kadin DKI Jakarta dan DPD IWAPI DKI Jakarta Berikan Pelatihan IKM

Komunitas Pijar bersama Kadin DKI Jakarta dan DPD IWAPI DKI Jakarta Berikan Pelatihan IKM Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebanyak 100 perempuan yang berdomisili di DKI Jakarta akan mendapatkan pelatihan Industri Kecil Menengah (IKM) pada Jumat (26/11/2021) mendatang. Selain mendapatkan pelatihan, mereka juga akan mendapatkan pendampingan serta permodalan.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang Indonesia (KADIN) DKI Jakarta bersama Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) DKI Jakarta beserta Komunitas Perempuan Bekerja dan Bersinar (PIJAR) itu akan memberikan pelatihan memasak yang dipandu langsung oleh Chef dari MAriza Foods secara daring.

"UMKM merupakan ujung tombak dalam perekonomian yang sebagian besar pelaku usaha tersebut adalah kaum perempuan. Untuk itu pelatihan dilakukan dengan pendampingan dan pemberian modal agar pelatihan ini berkelanjutan," kata Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) DKI Jakarta, Endah Ansoroeddin dalam siaran tertulisnya. 

Baca Juga: Kadin: Lakukan Langkah Konstruktif, Hentikan Polemik Bisnis PCR

Wakil Ketua KADIN DKI Jakarta bidang perindustrian Rainer Tobing menyebut bahwa kegiatan pelatihan UMKM yang diselenggarakan bersama dengan komunitas PIJAR ini telah berlangsung sejak 2020 dan akan terus dilakukan secara berkesinambungan.

"Lebih dari 400 binaan IKM KADIN DKI Jakarta telah mengikuti pelatihan ini," ujarnya.

Sementara itu, founder komunitas PIJAR (Perempuan Indonesia Bekerja dan Bersinar), Regina Vianney Ayudya sangat mendukung program pemberdayaan perempuan melalui pelatihan industri kecil menengah ini agar tanggap dan mandiri secara finansial. 

"Semakin banyak pihak yang terlibat dalam menumbuhkan industri kecil dan menengah terutama untuk kaum perempuan, maka akan semakin baik untuk menumbuhkan  perekonomian kita,sehingga kaum perempuan mendapatkan penghasilan melalui industri rumahan namun tetap bertanggung jawab terhadap keluarga" kata Regina. 

Baca Juga: KADIN: Kondisi Hunian Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Perlu Jadi Perhatian

Jezzie Setiawan, selaku founder Gandeng Tangan pun menyatakan bersedia memberikan bantuan permodalan untuk usaha mikro sehingga dampak dari pelatihan ini dapat terasa bagi masyarakat luas.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM pada 2014-2018 tercatat sebanyak 99% dari total unit usaha ekonomi adalah UMKM dengan 50% di antaranya dikelola atau dimiliki oleh perempuan.

Dan berdasarkan Sensus Ekonomi 2016 tercatat perempuan yang bekerja di sektor ekonomi kreatif sebanyak 9,4 juta dengan perbandingan perempuan 55% dan laki-laki 45%. Perempuan banyak bergerak pada 3 sektor yakni fashion, kuliner, dan kriya.

Pandemi COVID-19 telah memberi pukulan cukup berat pada perekonomian termasuk bagi sektor UMKM. Survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terhadap UMKM menunjukkan bahwa 94 persen usaha mengalami penurunan penjualan, bahkan lebih dari 40 persen UMKM dari berbagai kelas usaha mengalami penurunan penjualan lebih dari 75 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: