Disimak! Ilmuwan Menakar Apakah Varian Covid-19 Baru dari Afrika Selatan Kebal Vaksin
Afrika Selatan mengatakan bahwa pada Selasa (23/11/2021) telah mengidentifikasi varian virus Covid-19 baru setelah mengamati lonjakan kasus di Provinsi Gauteng. Fenomena itu disorot sebagai kekhawatiran baru karena mutasi itu dianggap bisa kebal atau menghindari vaksin saat ini.
Faktor tersebut menempatkannya dengan cepat di radar internasional. Kepala penasihat medis Badan Kesehatan dan Keamanan Inggris pada Jumat (26/11/2021) menggambarkan varian Covid-19 itu sebagai "yang paling mengkhawatirkan yang pernah kami lihat."
Baca Juga: Perhatian! Pakar Berkumpul Bicara Hal yang Wajib Diketahui Soal Varian Baru di Afrika Selatan
Sejumlah pertanyaan pun muncul ketika status varian Covid-19 dari Afrika Selatan oleh beberapa negara disebut mengkhawatirkan. The Guardian pada Jumat (26/11/2021) menguraikan jawaban-jawaban atas pertanyaany tersebut sebagai berikut.
Dari mana asalnya?
Meskipun awalnya terkait dengan Gauteng, varian tersebut tidak serta merta berasal dari sana. Sampel paling awal yang menunjukkan varian dikumpulkan di Botswana pada 11 November.
Para ilmuwan mengatakan bahwa konstelasi mutasi yang tidak biasa menunjukkan bahwa itu mungkin muncul selama infeksi kronis dari orang yang kekebalannya terganggu, seperti pasien HIV/Aids yang tidak diobati.
Mengapa para ilmuwan mengkhawatirkannya?
Varian ini memiliki lebih dari 30 mutasi pada protein lonjakannya. Ini adalah kunci yang digunakan oleh virus untuk membuka kunci sel-sel tubuh pada manusia. Hasilnya lebih dari dua kali lipat jumlah yang dibawa oleh Delta.
Perubahan dramatis seperti itu telah menimbulkan kekhawatiran bahwa antibodi dari infeksi atau vaksinasi sebelumnya mungkin tidak lagi cocok. Murni berdasarkan mengetahui daftar mutasi, para ilmuwan mengantisipasi bahwa virus akan lebih mungkin menginfeksi, atau menginfeksi ulang, orang yang memiliki kekebalan terhadap varian sebelumnya.
Apakah lebih menular?
Ini belum bisa disimpulkan, tetapi gambaran yang muncul mengkhawatirkan. Ada lonjakan kasus di Afrika Selatan dari 273 kasus pada 16 November menjadi lebih dari 1.200 pada awal minggu ini.
Lebih dari 80% di antaranya berasal dari provinsi Gauteng dan analisis awal menunjukkan varian tersebut dengan cepat menjadi strain dominan. Nilai R, yang menunjukkan seberapa cepat epidemi berkembang, diperkirakan 1,47 untuk Afrika Selatan secara keseluruhan, tetapi 1,93 di Gauteng.
Ada kemungkinan ini adalah kesalahan statistik yang terkait dengan peristiwa penyebar super, tetapi data tersebut telah memicu tindakan pencegahan yang cukup mengkhawatirkan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: