Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menyarankan Panglima TNI Andika Perkasa untuk memanggil Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Sebab, pernyataan AHY yang mengatakan seniornya di TNI masih memberikan masukan kepadanya bisa menjadi polemik yang berbuntut panjang.
Selain itu, Fernando juga menyoroti tudingan bahwa Moeldoko akan melakukan berbagai upaya, termasuk akan membeli hukum.
"Ini merupakan upaya untuk mengadu antar dua institusi negara yaitu TNI dan lembaga peradilan," kata Fernando kepada GenPI.co, Jumat (26/11/2021).
Baca Juga: Duh... KontraS Sampaikan Peringatan kepada Andika Perkasa, Ternyata Oh Ternyata...
Menurutnya, pernyataan tersebut sudah sangat merendahkan martabat seorang hakim lantaran seolah keputusannya dapat diatur oleh uang.
"Sebaiknya Panglima TNI segera memanggil AHY untuk melakukan klarifikasi siapa yang dimaksud oleh AHY sebagai seniornya di TNI," katanya.
Fernando khawatir jangan sampai akibat pernyataan AHY tersebut membuat buruk hubungan TNI dengan lembaga peradilan.
"Sebab seolah merasa tercoreng akibat ulah oknum TNI yang memberikan masukan kepada AHY," katanya.
Pengamat ini blak-blakan menilai AHY sedang ingin membangun opini yang sesat karena pernyataannya tersebut.
"Seolah kalau pihak Moeldoko mengambil upaya hukum atas putusan PTUN dan dimenangkan, itu berarti sudah ada transaksi jual beli hukum," katanya.
Baca Juga: Anak Buah AHY Murka Gegara Dikatain Bodoh sama Denny Siregar: Jika Terus Lanjut Nanti Kita...
Senada, kubu Moeldoko menilai AHY telah melakukan pelecehan terhadap penegak hukum di Indonesia. Itu karena mereka menganggap AHY menuding Moeldoko berupaya membeli hukum dalam tujuan menjadi pemimpin Partai Demokrat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq