Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ampun! Varian Baru Covid-19 yang Ganas Sudah Masuk ke Eropa

Ampun! Varian Baru Covid-19 yang Ganas Sudah Masuk ke Eropa Sejumlah warga berfoto di Tugu Virus Corona di objek wisata Asia Farm di Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (26/12/2020). Tugu Virus Corona dibuat oleh pengelola objek wisata sebagai pengingat bagi pengunjung untuk tetap bisa berwisata dengan menerapkan protokol kesehatan pada masa pandemi COVID-19. | Kredit Foto: Antara/FB Anggoro
Warta Ekonomi, Jakarta -

Varian baru Covid-19 yang ganas dan cepat menular sudah masuk ke Eropa. Kasus pertama terdeteksi di Belgia pada hari Jumat (26/10).

Otorias kesehatan setempat menyebut, infeksi terjadi pada seseorang yang tidak divaksinasi yang kembali dari luar negeri.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Tidak Bahagia Kritik Anies Baswedan, Kebodohannya Bekerja Tidak Berubah

"Kami memiliki kasus yang sekarang dikonfirmasi dari varian ini," kata Menteri Kesehatan Belgia Frank Vandenbroucke dalam sebuah konferensi pers.

Dia menambahkan, orang yang terinfeksi varian dengan silsilah ilmiah  B.1.1.529 itu dinyatakan positif pada 22 November dan tidak memiliki Covid-19 sebelumnya.

Namun, Vandenbroucke tidak memberikan rincian lebih lanjut, termasuk bagaimana dia terinfeksi.

Seorang ahli virologi Belgia terkemuka, Marc Van Ranst, mencuit bahwa orang tersebut telah kembali dari Mesir pada 11 November.

"Harus diulangi bahwa ini adalah varian yang dicurigai - kami tidak tahu apakah itu varian yang sangat berbahaya,” Vandenbroucke  mengatakan.

Dia mencatat menegaskan, bahwa sebagai tindakan pencegahan Eropa menghentikan penerbangan dari Afrika selatan.

"Jadi, pencegahan total tapi jangan panik," katanya, menambahkan bahwa kelompok penilaian risiko Covid-19 Belgia sedang menganalisis situasi.

Sebelumnya, WHO mengatakan bahwa pihaknya mengadakan pertemuan terkait temuan varian baru ini. 

Varian baru ini dianggap oleh para ilmuwan sebagai penyebab jumlah lonjakan mutasi yang sangat tinggi.

Ini juga menjadi tanda bahwa virus lebih kebal terhadap vaksin, meningkatkan penularannya, dan menyebabkan gejala Covid-19 yang lebih parah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: