Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

JQR Dirikan Dapur Umum di Desa Terdampak Banjir Bandang Kabupaten Garut

JQR Dirikan Dapur Umum di Desa Terdampak Banjir Bandang Kabupaten Garut Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Garut -

Bencana banjir bandang menerjang dua kecamatan di Kabupaten Garut, yaitu Sukawening dan dan Karangtengah. Organisasi kemanusiaan yang dibentuk oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil yaitu Jabar Quick Response (JQR) seketika melaksanakan tugas kemanusiaan dengan mengirimkan tim ke lokasi terdampak.

Berdasarkan hasil pengumpulan data dan pantauan situasi, JQR akan merespon pemenuhan dapur umum. Tim JQR mendirikan dapur umum di Kampung Cileles Desa Cintamanik Kecamatan Karangtengah untuk pengungsi, warga dan relawan kebencanaan.

Baca Juga: Anis Matta: Warga Jabar, Pemilih Cerdas

Tim JQR harus bekerja keras untuk sampai ke desa tersebut. Jalur menuju lokasi sempat terputus akibat longsoran dan jembatan penghubung desa yang roboh.

Koordinator Kanal Kebencanaan JQR Ade Fayzal Hidayat mengatakan, akibat sulitnya medan ke lokasi, Desa Cintamanik belum tersentuh bantuan yang cukup.  Fayzal melanjutkan, disana terdapat 272 jiwa yang terdampak dan 7 rumah rusak akibat banjir dan longsor pada sabtu sore itu. Beruntung tidak ada korban jiwa dan terluka.

“Sesuai arahan Gubernur Jabar Ridwan Kamil kepada JQR untuk cepat merepon kebutuhan terdampak bencana di Kabupaten Garut, Hingga hari ini untuk mencapai lokasi baru bisa diakses oleh roda dua, sebelumnya harus dicapai dengan berjalan kaki,” ujar Fayzal kepada wartawan di Kabupaten Garut, Selasa (30/11/2021)

Fayzal menjelaskan, kekuatan logistik dapur umum bisa memenuhi kebutuhan selama tiga hari kedepan. JQR juga berkolaborasi dengan pihak donatur seperti Baznas Provinsi Jawa Barat dan JNE untuk membantu korban terdampak banjir. Sedangkan, untuk tenaga di lapangan JQR juga dibantu oleh relawan dari Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Garut.

“Untuk kemanusiaan, JQR terbuka berkolaborasi dengan banyak pihak, baik untuk bantuan maupun operasi lapangan,” ucapnya.

JQR dalam melakanakan operasi kebencanaan,melakukan pengumpulan data dan peninjauan langsung menjadi hal yang penting bagi JQR. “Dengan data yang kami kumpulkan kami dapat melaksanakan tugas secara tepat dan terukur,” ujarnya.

Seperti temuan terbaru oleh tim di lokasi, terjadi tanah longsor dan krisis air bersih juga menjadi ancaman bagi  warga. Pasalnya desa itu  berada di daerah pegunungan yang curam dan saluran utama air bersih warga putus tertimpa longsoran.

“Air bersih juga menjadi masalah yang timbul setelah bencana banjir, kami akan upayakan untuk bantuan, untuk sementara saat ini telah kami kordinasikan dengan BPBD, PDAM dan PUPR,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: