Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dianggap Sebarkan Informasi Bohong, Ribuan Warga Dairi Gelar Aksi Usir YDPK

Dianggap Sebarkan Informasi Bohong, Ribuan Warga Dairi Gelar Aksi Usir YDPK Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Medan -

Ribuan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Lingkar Tambang (Almas Lintang) Silima Pungga Pungga Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara turun ke jalan melakukan aksi demonstrasi menuntut Yayasan Diakonia Pelangi Kasih (YDPK) dan jaringannya untuk mengusir dan pergi dari kampung mereka. Sebab, yayasan tersebut disebut telah menyebarkan informasi bohong atas nama warga setempat.

Aksi tersebut dilakukan dengan membawa spanduk dan poster yang berisikan berbagai tuntutan. Ribuan warga dari sejumlah elemen ini melakukan aksi di depan Kantor Camat Silima Pungga Pungga yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan long march sampai ke kantor YDPK di Parongil.

 Baca Juga: Ajang Wajah Pesona Indonesia, Runner Up 1 Diperoleh Anak Medan

Aksi ini dilakukan sebagai wujud kekecewaan masyarakat atas tindakan yang dilakukan oleh YDPK selama ini. YDPK kerap mengatasnamakan masyarakat lingkar tambang dalam menyatakan berbagai sikapnya, sementara masyarakat tidak pernah merasa secara sadar menyatakan hal-hal tersebut.

Sebagai yayasan keagamaan, YDPK juga dinilai tidak memiliki kapasitas dalam menyampaikan informasi terkait dengan pertambangan dan lingkungan kepada masyarakat sehingga YDPK harus bertanggung jawab atas ketakutan masyarakat yang diakibatkan oleh penyebaran informasi yang mereka lakukan selama ini.

Menurut kordinator aksi, Sahbin Cibro, YDPK tidak selayaknya bicara soal lingkungan dan tambang karena YDPK tidak memiliki kompetensi soal itu. "Perbuatan YDPK dan jaringannya selama ini telah berakibat tersendatnya kegiatan dan aktivitas PT DPM sehingga banyak warga yang tidak lagi bisa bekerja," katanya, Selasa (30/11/2021).

Hal ini membuat warga lingkar tambang cukup marah dengan YDPK dan LSM jaringannya yang kerap mengatasnamakan warga lingkar tambang untuk menolak kehadiran investor. Padahal, YDPK sama sekali bukanlah warga asli dari lingkar tambang.

Dalam orasinya, warga menolak keras kehadiran YDPK. Warga menuding yayasan ini telah memperovokasi warga untuk anti terhadap investor tambang di Kecamatan Silima Pungga Pungga. Selain itu, disebut, akibat provokasi yayasan ini membuat aktivitas PT DPM saat ini terhenti.

"Sebagai wujud kekecewaan, sebelum membubarkan diri, warga menutup pintu masuk kantor yayasan tersebut dengan poster dan spanduk yang bertuliskan kecaman terhadap yayasan keagamaan ini," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: