Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nadanya Sedikit Mengancam, China Protes Latihan Militer Garuda Shield, Respons Indonesia...

Nadanya Sedikit Mengancam, China Protes Latihan Militer Garuda Shield, Respons Indonesia... Kredit Foto: US Army/Rachel Christensen
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam sebuah surat, China memprotes latihan militer Garuda Shield yang sebagian besar berbasis darat pada Agustus, yang berlangsung selama kebuntuan pembicaraan Laut China Selatan.

Muhammad Farhan, seorang anggota parlemen Indonesia di komite keamanan nasional parlemen, yang diberi pengarahan tentang surat itu mengatakannya kepada Reuters, Rabu (1/12/2021).

Baca Juga: Laut China Selatan Bergejolak, China Protes Keras ke Indonesia: Setop Pengeboran Maritim...

Latihan tersebut, yang melibatkan 4.500 tentara dari Amerika Serikat dan Indonesia, telah menjadi acara rutin sejak 2009. Ini, menurut Farhan, adalah protes pertama China terhadap mereka dengan nada sedikit mengancam.

"Dalam surat resmi mereka, pemerintah China mengungkapkan keprihatinan mereka tentang stabilitas keamanan di daerah itu," katanya.

Secara terpisah, China sedang dalam negosiasi dengan 10 negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, untuk menuntaskan kode etik untuk Laut China Selatan, jalur air yang kaya akan sumber daya alam yang membawa setidaknya $3,4 triliun dalam perdagangan tahunan.

Pembicaraan, di bawah naungan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), dimulai kembali tahun ini setelah dihentikan karena pandemi.

Sikap Beijing yang semakin agresif di Laut China Selatan telah memicu kekhawatiran di Jakarta, kata empat sumber kepada Reuters.

Indonesia belum membuat klaim resmi atas wilayah Laut China Selatan di bawah aturan PBB, percaya bahwa luas perairannya sudah jelas diatur oleh hukum internasional.

Presiden China Xi Jinping telah mencoba untuk mengecilkan ketegangan antara China dan negara-negara Asia Tenggara, mengatakan pada pertemuan puncak para pemimpin China-ASEAN bulan lalu bahwa China "sama sekali tidak akan mencari hegemoni atau bahkan kurang, menggertak yang kecil" di kawasan itu.

Farhan mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah Indonesia mengecilkan ketegangan dari kebuntuan di depan umum. Para pemimpinnya ingin "sediam mungkin karena, jika bocor ke media mana pun, itu akan menciptakan insiden diplomatik," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: