Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bahaya, Ucapan KASAD Dudung Bisa Melukai Hati Habib Rizieq

Bahaya, Ucapan KASAD Dudung Bisa Melukai Hati Habib Rizieq Kredit Foto: Instagram/Dudung Abdurachman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman blak-blakan saat menjadi bintang tamu di podcast Deddy Corbuizer di YouTube baru-baru ini.

Salah satunya dia juga membeberkan pengalamannya kala menurunkan baliho Habib Rizieq Shihab saat menjadi Pangdam Jaya.

KASAD Dudung merasa heran banyak tulisan mengenai ajakan jihad dan revolusi akhlak yang terpampang di baliho Habib Rizieq.

Baca Juga: Polres Bogor Tak Izinkan Reuni 212, Tim Rizieq Tetap Jalan Terus

"Ada baliho yang disembahlah," ujar Jenderal Dudung dalam pernyataannya.

Tak hanya itu, dirinya juga sempat melihat video-video pidato Rizieq Shibab yang beredar di dunia maya.

Dia menilai apa yang diungkapkan Habib Rizieq sungguh tak pantas karena mengganti nama Presiden Jokowi dengan tidak baik.

"Begitu saya lihat berani sekali dia (Habib Rizieq, red) mengatakan dengan kata-kata tidak bagus. Mengganti nama presiden dengan tidak benar," ungkapnya.

Mendengar hal tersebut, KASAD Dudung panas dengan pernyataan Habib Rizieq.

"Mendidih darah saya kaya gitu, panas sudah," tegas dia.

Lantas Dudung langsung berkordinasi dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Irman, lantaran dianggapnya sudah sangat meresahkan.

"Dari situ Kapolda juga melaporkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang sudah dianggap meresahkan," kata dia.

Pada saat itu, TNI, Satpol PP dan Polisi pun turun untuk menertibkan baliho tersebut.

Selanjutnya, ratusan baliho Habib Rizieq yang diturunkan itu disimpan di Markas Kodam Jaya.

KASAD Dudung menambahkan, akan tetapi seusai menurunkan 338 baliho, Kantor Satpol PP Jakarta Utara sempat didatangi FPI.

Dia menuturkan orang-orang FPI itu meminta agar baliho tersebut dipasang kembali.

"Kantor Satpol PP di Jakarta Utara didatangi oleh FPI dan disuruh pasang kembali jam 11 malam. Kan, gendeng itu. Memang mereka siapa? Di situ saya bilang negara harus hadir," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: