Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Tangan Macron, Negara Arab Ini Hampir Oke dengan Tawaran Miliaran Dolar Jet Tempur Rafale

Di Tangan Macron, Negara Arab Ini Hampir Oke dengan Tawaran Miliaran Dolar Jet Tempur Rafale Kredit Foto: Dassault Aviation
Warta Ekonomi, Dubai -

Prancis akan menandatangani beberapa kesepakatan besar dengan Uni Emirat Arab (UEA) pada Jumat (3/12/2021). Salah satunya terkait Paris yang akhirnya bisa menyegel penjualan pesawat tempur Rafale bernilai miliaran dolar ke Abu Dhabi.

Reuters melaporkan, UEA dapat membeli sekitar 60 jet tempur, meskipun mereka memperingatkan kesepakatan itu belum selesai. Ini akan menjadi pembelian massal terbesar dari Rafale buatan Dassault, selain oleh tentara Prancis, dan terjadi setelah kesepakatan di Yunani, Mesir dan Kroasia tahun ini.

Baca Juga: Lawan AUKUS, Prancis Tawarkan Lagi Puluhan Jet Tempur Rafale ke Indonesia

"Saya tidak ingin merusak hadiah Natal dengan presiden," Anwar Gargash, penasihat diplomatik presiden UEA, mengatakan kepada wartawan menjelang kunjungan ketika ditanya apakah Abu Dhabi akan membeli jet tempur.

Negosiasi on-off untuk jet tempur Rafale telah berlangsung selama lebih dari satu dekade dengan Abu Dhabi secara terbuka menolak tawaran Prancis untuk memasok 60 jet Rafale pada 2011 sebagai "tidak kompetitif dan tidak bisa dijalankan." Abu Dhabi sudah memiliki pesawat tempur Mirage.

Majalah bisnis mingguan Prancis Challenges melaporkan pada 19 November bahwa pembicaraan berada pada tahap lanjutan antara 30-60 pesawat dan dapat ditutup selama kunjungan Macron. Negara tetangga Qatar telah memesan Rafale.

Sumber-sumber pertahanan mengatakan Rafale akan menggantikan armada Mirage 2000 dan tidak mungkin menggantikan F-35 Amerika karena UEA terus melindungi keamanannya dengan dua pemasok utama, Prancis dan Amerika Serikat.

Kepresidenan Prancis menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal penjualan dan Dassault tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar. 

"Ini adalah hubungan yang sangat baik dan berbagai kesepakatan akan ditandatangani. Setelah kunjungan presiden, hubungan akan lebih luas di berbagai bidang," kata Gargash.

Presiden Prancis Emmanuel Macron memulai perjalanan dua hari ke Teluk pada Jumat (3/12/2021), dan juga akan mengunjungi Qatar dan Arab Saudi. Kunjungannya datang pada saat negara-negara Teluk Arab telah menyuarakan ketidakpastian tentang fokus Amerika Serikat di kawasan itu bahkan ketika mereka mencari lebih banyak senjata dari sekutu keamanan utama mereka.

Pemimpin Prancis telah menjalin hubungan baik dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan (MBZ) dengan investasi mengalir di antara kedua negara. Paris memiliki pangkalan militer permanen di ibu kota Emirat.

Macron akan menghadiri upacara penandatanganan dengan MBZ di sela-sela Dubai Expo 2020 pada Jumat, kata kepresidenan pada Kamis dalam selebaran jadwal pemimpin Prancis itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: