Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nahloh... Reuni 212 Disebut Tak Jelas dan Hanya Bikin Gaduh Jakarta

Nahloh... Reuni 212 Disebut Tak Jelas dan Hanya Bikin Gaduh Jakarta Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi -

Komentar Politikus Ferdinand Hutahaean sangat telak. Dia menilai Reuni 212 hanya jadi ajang kegaduhan di Jakarta.

Semua alasannya dibeberkan utuh. Yang paling kuat, kondisi Indonesia masih belum bebas dari covid-19.

Baca Juga: Fadli Zon Kembali Garang, Kali Ini Kritisi Reuni 212 yang 'Dihalang-Halangi'

Hadirnya kerumunan dinilai sangat berbahaya. Indonesia dinilai menjadi rentan terhadap penyebaran virus.

Cara berpikir Reuni 212 juga ikut dibongkar. Menurutnya, Reuni 212 tidak jelas apa maunya.

Ferdinand menyebut acara reuni ini untuk merayakan politik identitas atau sekedar merayakan kemenangan Gubernur Anies Baswedan dalam penghelatan demokrasi yang bar-bar.

"Tidak jelas substansi dalam upaya reuni ini," jelas Ferdinand kepada GenPI.co, Jumat (3/12).

Pria berdarah Batak tersebut mengungkapkan, bahwa adanya reuni tersebut dinilai tak ada manfaatnya dari sisi manapun.

"Dengan adanya reuni ini juga mengingatkan kita, bahwa pernah terjadinya suatu tindakan brutal demokrasi 2017 saat pilkada Jakarta," lanjut Ferdinand.

Dia sangat menyayangkan, mengapa reuni ini terus dilakukan berulang-ulang padahal saat itu demokrasi sedang dalam kondisi tidak baik.

"212 merupakan simbol dari brutalisme demonstrasi yang terjadi pada pilkada 2017," tuturnya.

Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat mengungkapkan, seharusnya reuni 212 ini tidak patut untuk dilakukan dengan tidak memberikan izin terlebih saat pandemi covid-19 saat ini.

"Seharusnya aksi-aksi seperti ini harus segera dibubarkan, karena hanya akan memicu penyebaran covid-19 yang sangat besar nantinya," katanya.

Baca Juga: Jenderal Dudung Abdurachman Datang, Reuni 212 Ambyar

Ferdinand menjelaskan, selama reuni 212 tersebut tampak jelas banyak orang yang tidak menuruti protokol kesehatan secara ketat, bahkan dengan santainya membuka masker.

"Reuni ini hanya menjadi ajang membuat kegaduhan dan kekacauan di Jakarta. Sebab, banyak akses jalan ditutup dan masyarakat jadi sulit untuk melakukan aktivitas," tutupnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: