Kembangkan Teknologi Telekomunikasi, Menkominfo: Perlu Kolaborasi Ekosistem
Pengembangan teknologi telekomunikasi di masa depan tidak saja membutuhkan dukungan infrastruktur digital. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan untuk pengembangan teknologi telekomunikasi akan membutuhkan dukungan dan kolaborasi ekosistem.
“Dari sudut pandang regulator, memungkinkan pengembangan teknologi telekomunikasi masa depan, termasuk 6G dan komunikasi kuantum, tidak hanya membutuhkan pengembangan infrastruktur digital yang agresif, tetapi juga upaya digital transformatif untuk seluruh ekosistem,” ujarnya dalam Pembukaan Simposium Future Telecommunication Technologies yang berlangsung virtual dari Jakarta Pusat, Senin (06/12/2021).
Baca Juga: Paparkan Peta Jalan Indonesia Digital, Menkominfo Dorong Kadin Ambil Peran
Menteri Johnny menyatakan sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia, Kementerian Kominfo telah menyusun panduan komprehensif berupa Roadmap Indonesia Digital 2021-2024.
“Roadmap ini terdiri dari 4 pilar sektor strategis, yaitu: 1) Infrastruktur Digital, 2) Tata Kelola Digital, 3) Ekonomi Digital, dan 4) Masyarakat Digital, yang penting untuk membangun transformasi digital yang tangguh,” jelasnya.
Menkominfo menyatakan kemajuan teknologi digital saat ini berlangsung akibat adanya permintaan global yang meningkat serta tekanan dari pandemi Covid-19. Oleh karena itu, transformasi digital akan menjadi prioritas utama bagi bangsa.
“Didukung oleh infrastruktur telekomunikasi yang memadai, bonus demografi, dan kebijakan berwawasan ke depan, Indonesia bertekad untuk mencapai visinya menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2024,” ungkapnya.
Menteri Johnny menyatakan dalam Roadmap itu terdapat beberapa inisiatif. Pertama, peningkatan jaringan 4G di kawasan 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) melalui penambahan pembangunan BTS dan pemanfaatan Palapa Ring.
“Kami bertujuan untuk memiliki jangkauan 4G di seluruh desa di Indonesia pada tahun 2022, yang 10 tahun lebih cepat dari yang direncanakan sebelumnya,” ungkapnya.
Kedua, peluncuran jaringan 5G termasuk fiberisasi, yang telah dimulai pada April 2021. Sejak saat itu, jangkauan layanan telah mencapai 9 kota dan wilayah aglomerasi dengan jaringan 5G yang tersedia untuk layanan komersial.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq