Terkuak! Detik-detik Kerumunan Pedemo Diseruduk Truk Tentara: Mobilnya Datang…Mati!
Sebuah kendaraan tentara menerobos ke dalam unjuk rasa damai oleh pengunjuk rasa anti-pemerintah di kota terbesar yang dikuasai militer Myanmar. Dilaporkan, insiden itu menewaskan sedikitnya tiga orang, menurut para saksi dan penyelenggara demonstrasi.
Unjuk rasa hari Minggu (5/12/2021)adalah salah satu dari setidaknya tiga yang diadakan di Yangon. Demonstrasi serupa dilaporkan di bagian lain negara itu sehari sebelum vonis dalam kasus pertama dari sekitar selusin kasus pidana terhadap mantan pemimpin Aung San Suu Kyi, yang digulingkan.
Baca Juga: Mobil Tentara Tabrak Pedemo dan 5 Tewas, Begini Seruan Keras PBB untuk Myanmar
Sebuah video yang diposting di media sosial menunjukkan sebuah truk tentara yang melaju kencang meluncur ke arah demonstran dari belakang.
Suara-suara dapat terdengar mengatakan, “Mobilnya datang… Tolong bantu! Itu memukul anak-anak ... Oh! ... Mati! ... Lari lari!" Video itu menunjukkan sekitar selusin orang melarikan diri.
Seorang saksi mengatakan kepada Associated Press bahwa para pengunjuk rasa telah berada di jalannya hanya dua menit sebelum truk militer menabrak mereka, meninggalkan tiga orang tergeletak tak bergerak di jalan.
“Sekitar lima tentara bersenjata turun dari kendaraan dan mengejar para pengunjuk rasa,” kata saksi yang tidak mau disebutkan namanya karena takut ditangkap.
“Mereka melepaskan tembakan dan juga menangkap anak-anak muda yang tertabrak mobil. Setidaknya 10 orang ditangkap,” saksi itu menerangkan.
Seorang pekerja untuk tim penyelamat darurat lokal, yang juga tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa mereka membawa dua pria dan seorang wanita, semuanya berusia awal 20-an dan terluka parah, ke rumah sakit militer untuk perawatan.
Televisi pemerintah melaporkan bahwa 11 pengunjuk rasa telah ditangkap, termasuk tiga orang yang terluka.
Sebuah layanan berita lokal, Myanmar Pressphoto Agency, mengumumkan di Facebook bahwa dua wartawannya yang meliput pawai telah ditangkap. Dikatakan tampaknya jurnalis foto Kaung Sett Lin telah terluka sebelum ditahan dan kehilangan kontak dengan reporter TV Hmu Yadanar Khet Moh Moh Tun.
Pasukan keamanan sebelumnya menggunakan mobil untuk menyerang pengunjuk rasa sejak tentara mengambil alih kekuasaan. Mereka juga bebas menggunakan peluru tajam, menewaskan sekitar 1.300 warga sipil, menurut daftar rinci yang disusun oleh Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik.
Kematian yang dilaporkan hari Minggu di lingkungan Kyeemyindaing Yangon tidak dapat segera dikonfirmasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: