Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kekecewaan NasDem ke Jokowi Ditelanjangi Pakar, Ujung-ujungnya Dukung Anies

Kekecewaan NasDem ke Jokowi Ditelanjangi Pakar, Ujung-ujungnya Dukung Anies Kredit Foto: Instagram Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun blak-blakan terus menyoroti penghargaan yang didapatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dari salah satu televisi swasta.

Hal tersebut diungkapkan pengamat sosial dan politik tersebut dalam video yang tayang di kanal YouTube Refly Harun.

Refly Harun sangat tertarik, karena Anies Baswedan terpilih sebagai Best Governor for Inclusive Economic Growth di ajang People of The Year 2021 (Gubernur Terbaik).

Baca Juga: TransJakarta Alami Kecelakaan Berkali-Kali, Pengamat Geram Akan Sikap Anies Baswedan yang Abai

Menurut Refly Harun, penghargaan yang didapatkan Anies Baswedan menjadi menarik. Sebab, televisi swasta yang memberikan Anies Baswedan penghargaan itu milik Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.

"Menarik adalah kok ini diberikan oleh Metro TV. Yang kita tahu bahwa ini adalah media corong bagi NasDem, atau lebih tepat corong bagi pemiliknya Surya Paloh," jelas Refly Harun dikutip GenPI.co, Senin, 6 Desember 2021.

Refly Harun membeberkan, bahwa penghargaan tersebut bakal membentuk opini publik bahwa NasDem mendukung Anies Baswedan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Orang langsung berimajinasi ke 2024. Dan itu tidak salah. Walaupun belum final pastinya. Karena tidak ada kawan dan lawan yang abadi di dalam politik," ungkapnya.

Padahal, menurut Refly Harun, pada Pilkada DKI Jakarta 2016, NasDem mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk melawan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

"Pada Pilpres 2019, Metro TV atau NasDem yang juga lebih dulu mengusungkan Jokowi sebagai calon Presiden. Sampai ada slogan: Jokowi presiden ku, NasDem Partai ku," beber Refly Harun.

Menurut Refly Harun, melihat sikap NasDem yang mulai bermanuver mendukung Anies Baswedan itu, bisa disebabkan ada kekecewaan kepada Jokowi terkait pembagian jabatan di pos-pos penting.

"Ini analisis politik ya, NasDem agak kecewa dengan pembagian kursi kabinet di 2019. Mereka kehilangan pos strategis yaitu Jaksa Agung yang sebelumnya milik mereka melalui Prasetyo (Muhammad Prasetyo)," jelas Refly Harun.

Selain itu, menurut Refly Harun, ia menegaskan kembali ini adalah kode keras bahwa NasDem mendukung Anies Baswedan.

"Yang jelas ini adalah kode keras dari NasDem, untuk mau mengusung Anies Baswedan walaupun belum final. Maka bagi Anies akan ada 3 partai yang mendukung Anies," pungkas Refly Harun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: