- Home
- /
- News
- /
- Megapolitan
Ngeri! Ini Hasil Audit KNKT Terkait Rentetan Kecelakaan Transjakarta, Nggak Nyangka Banget!
Rentetan kecelakaan bus Transjakarta membuat pihak PT Transjakarta menggandeng Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan audit total terhadap Transjakarta.
Dari hasil audit, KNKT menemukaan temuan sementara penyebab rentetan kecelakaan bus Transjakarta. KNKT menyebutkan jalur bus (busway) memiliki koridor yang sempit.
"Kita lihat secara menyeluruh, termasuk masalah bus Transjakarta ini berjalan di satu koridor khusus. Ini yang sebetulnya kalau kita nyerobot di jalur Transjakarta enak, karena mobil kecil. Kalau mobil bus ini minggir dikit nyerempet, minggir kanan nyerempet. Perlu fokus yang terus-menerus. Ini menyebabkan sopir fatigue (kelelahan), capek," ujar Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, Jakarta, Kamis (9/12/2021).
Baca Juga: Rektor Pendukung Anies Baswedan Kena Sikat Ferdinand Hutahaean: Perbaiki Otakmu Mus!
Lebih lanjut, KNKT juga mengungkapkan, pola operasional menjadi faktor lain penyebab kecelakaan. Sehingga, diharapkan pola ini bisa diubah.
Namun demikian, kata Soerjanto, masih banyak hal yang perlu ditinjau lebih lanjut oleh KNKT.
“Nanti apa yang jadi temuan kita akan analisa, akan berikan rekomendasi untuk gimana keselamatan di Transjakarta bisa ditingkatkan," tukasnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga akan melakukan penyelidikan kepada PT Transjakarta. Setidaknya ada empat area yang menjadi fokus audit.
"Secara umum KNKT menyampaikan empat area yang akan jadi fokus utama di awal pemeriksaan audit yaitu Manajemen Organisasi, Pemastian Kesiapan Awak, Pemastian Kelaikan Kendaraan dan Road Hozzard Mapping (RHM) atau Petunjuk Pemetaan Bahaya atau Hambatan pada Jalur," katanya.
Sebelumnya, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengaku dirinya banyak menerima keluhan dari sopir bus Transjakarta yang bekerja melebihi batas waktu (overtime).
"Sopir itu mengeluh shift mereka terlalu panjang. Sudah terlalu panjang, kadang mereka dipindah dari satu trayek ke trayek lain biar enggak ketahuan overtime," ucap Gilbert dalam keterangan tertulis, Selasa (7/12/2021).
Menanggapi hal tersebut, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) membantah bahwa pihaknya mempekerjakan sopir lebih dari delapan jam per hari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto