“Sampai akhirnya Pemerintah Kota Prabumulih memperhatikan apa yang saya lakukan saat itu. Saya diminta untuk membantuk pengolahan sampah di Prabumulih. Pertamina Prabumulih Field lalu ikut gabung dan tercipta program pak dalang,” ungkapnya.
Syamsul Asinar, local hero SARAH, mengatakan Program SARAH dan Pak Dalang tidak bisa dipisahkan alias satu paket. Pak Dalang untuk mengolah sampah anorganik, SARAH mengolah sampah organik menjadi kompos.
“SARAH untuk mendukung urban farming dan mendukung masalah para petani karet. Program ini di replikasi oleh kelompok perempuan, pada masa pandemi ibu-ibu banyak di rumah,” kata dia.
Menurut Sam, di kawasan ini juga banyak pabrik tahu yang dianggap banyak limbahnya dan kita lihat itu potensi utk bisa diolah. Limbah tahu bisa untuk pakan ternak atau tempe gembus. Banyak program turunan dari ampas tahu.
“Kini warga Majasari bisa menghasilkan banyak produk olahan yang nilai ekonominya tinggi. Bisa meningkatkan kesejahteraan. Kami senang dengan capaian ini,” katanya.
Sumiati, salah satu pelaku usaha UMKM Kelurahan Majasari, mengatakan di masa pandemi banyak ibu-ibu yang tidak bekerja.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: