Gatot Nurmantyo Beri Pesan Menohok: Pemerintah Sekarang, Bayar Rumah Sakitnya Murah, PCR-nya Mahal
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menilai korupsi di era pemerintahan saat ini makin menjadi-jadi.
"Karena para penyelenggara (negara) inilah, akibatnya terjadilah korupsi yang seolah-olah biasa. Jadi, kita lihat korupsi sekarang melebihi kuantitas maupun kualitas yang lalu-lalu. Baik dari segi caranya, jumlahnya, kondisinya," kata Gatot Nurmantyo dalam sebuah acara bedah buku.
Gatot mengaku tidak habis pikir, manakala rakyat Indonesia dalam kondisi serba susah lantaran terdampak pandemi Covid-19, justru korupsi dilakukan oleh pemerintah. Ada beberapa menteri saat pandemi Covid-19 terjerat kasus korupsi. Mulai dari korupsi bansos hingga benih lobster.
"Menteri yang bertugas untuk menyelamatkan (justru korupsi). Jadi kegagalan negara bukannya menjauh, malah mendekat," sesalnya.
Ia mengamini, orang hebat adalah orang yang bisa menciptakan dan memanfaatkan peluang. Namun yang tidak manusiawi, memanfaatkan musibah sebagai peluang untuk memperkaya diri sendiri.
"Itulah pemerintah sekarang. Cuma sayangnya bukan untuk masyarakat, tapi untuk kelompoknya sendiri dan dirinya sendiri," tuturnya.
Gatot lantas menyentil soal penentuan tes PCR oleh pemangku kebijakan dan ditentukan dalam sidang kabinet. Belakangan, tes PCR justru memberatkan rakyat.
rmol
"Bayangkan saja, orang sakit flu, dia ke rumah sakit harus PCR dulu. Bayar rumah sakitnya tidak mahal, PCR yang mahal. Setelah masuk pun, berapa kali (harus) PCR," tegasnya.
"Ini mau dibilang kemanusiaan juga bukan, kebinatangan juga bukan, di mana ya, sulit menjelaskannya. Ini fakta yang harus saya sampaikan agar publik mengetahui. Dan inilah yang menjadi kegelisahan seorang Gde Siriana yang rajin menulis," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat