Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kebijakan Gas dan Rem Pemerintah Utamakan Perkembangan Data Empiris

Kebijakan Gas dan Rem Pemerintah Utamakan Perkembangan Data Empiris Kredit Foto: Kemenkominfo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah menegaskan, kebijakan untuk tetap membatasi dan memperketat mobilitas penduduk selama libur Natal dan Tahun baru 2022 dilakukan dengan mengedepankan data empiris. Kebijakan ini dilakukan untuk menghindari lonjakan kasus dan memastikan kesehatan dan keselamatan seluruh warga Indonesia.

"Kebijakan ini merupakan bagian dari kebijakan gas dan rem yang didasarkan pada perkembangan data empirik terkini," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Jumat (10/12/2021).

Baca Juga: Jelang Nataru, Pemerintah Lakukan Pengendalian dan Pengawasan

Menkominfo memastikan, komitmen pemerintah tidak berubah untuk memberikan perlindungan maksimal kepada masyarakat, meningkatkan kualitas penanganan, menggencarkan vaksinasi, dan memperketat pembatasan mobilitas selama periode Nataru. Johnny juga menegaskan, perkembangan situasi di tiap daerah menjadi catatan utama bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan.

Menurutnya, strategi pengendalian berlapis selama Nataru semata-mata dilakukan guna mengantisipasi potensi peningkatan kasus yang dipicu oleh peningkatan aktivitas masyarakat dan dinamika varian baru Covid-19.

"Strategi pengendalian diterapkan mulai dari pintu masuk kedatangan internasional hingga ke tingkat kabupaten/kota," ujarnya.

Menkominfo memaparkan, strategi mitigasi ini disesuaikan dengan karakteristik masing-masing wilayah sesuai pedoman tingkat daerah yang diadopsi dari WHO, seperti mempertimbangkan laju peningkatan kasus di tiap daerah dan pencapaian program vaksinasi di Indonesia.

Menkominfo Johnny juga mengatakan bahwa salah satu pertimbangan kebijakan ini adalah kondisi penanganan pandemi Covid-19 yang terus menunjukkan perbaikan signifikan dan terkendali. Hal ini bisa dilihat dengan angka kasus konfirmasi harian stabil di bawah angka 400 kasus dan kasus aktif dan jumlah yang dirawat di RS menunjukkan tren penurunan.

"Per 4 Desember 2021, jumlah kabupaten kota yang tersisa di level 3 hanya 9,4% dari total kabupaten/kota di Jawa-Bali atau hanya 12 kabupaten/kota saja," ujarnya.

Menkominfo menambahkan, capaian vaksinasi dosis 1 di Jawa-Bali sudah mencapai 76% dan dosis 2 yang mendekati 56%. Vaksinasi lansia juga terus digenjot hingga saat ini mencapai 64% dan 42% untuk dosis 1 dan 2 di Jawa-Bali. Testing dan tracing tetap berada pada tingkat yang tinggi, meski kasus rendah. Hasil sero-survei juga menunjukkan masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi Covid-19 yang tinggi.

"Data-data di atas menunjukkan Indonesia saat ini lebih siap dalam menghadapi momen Nataru, dibandingkan periode yang sama tahun lalu," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: